bakabar.com, MARABAHAN - Mengawali aktivitas pasca libur panjang Idulfitri 1446 Hijriah, Presiden Prabowo Subianto langsung tancap gas dengan memimpin panen raya padi serentak di 14 provinsi, Senin (7/4).
Pelaksanaan panen serentak dilakukan Prabowo di Majalengka, Jawa Barat, bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, serta disiarkan secara virtual di 14 provinsi dan 198 kabupaten/kota yang mengikuti panen serentak.
Dari 14 provinsi tersebut, termasuk Kalimantan Selatan. Adapun panen raya serentak dilangsungkan di Desa Panca Karya, Kecamatan Alalak, Barito Kuala (Batola).
Dalam waktu bersamaan, panen dilakukan di kabupaten/kota lain di Kalsel seperti Desa Lok Tangga (Banjar), dan Desa Hambuku Hulu (Hulu Sungai Utara).
Kemudian Desa Sikontan (Balangan), Desa Pangelak (Tabalong), Desa Padang Batung (Hulu Sungai Selatan), Desa Cukan Lipai (Hulu Sungai Tengah) dan Desa Timbaan (Tapin) atau total seluas 20.237 hektare.
Panen menggunakan combine harvester di Desa Panca Karya dilakukan Wakil Gubernur H Hasnuryadi Sulaiman yang diwakili Penjabat Sekdaprov, Muhammad Syarifuddin, didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Syamsir Rahman.
Juga Plt Direktur Jenderal Lahan dan Irigasi Kementerian Pertanian, Husnain, dan Bupati Batola H Bahrul Ilmi.
Berikutnya panen dilakukan Kapolda Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Ilham Yunus, Panglima Kodam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, dan Kabinda Brigjen Pol Nurullah.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat atas kolaborasi erat dalam mewujudkan swasembada pangan," tutur Syarifuddin.
Barito Kuala dipilih sebagai lokasi panen karena merupakan kabupaten dengan areal tanam terluas di Kalsel.
Adapun hingga akhir 2024, total produksi padi di Kalsel mencapai 1,2 juta ton. Sedangkan program Optimalisasi Lahan (Oplah) telah meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) menjadi 2.
Sebagian besar padi yang ditanam adalah varietas lokal siam madu dengan produksi rata-rata 6,2 ton per hektare.
Panen di kawasan ini dilakukan di atas lahan seluas 11.181 hektare dengan produktivitas rata-rata mencapai 6,2 ton per hektare, menggunakan varietas lokal siam madu.
Tidak hanya pusat panen padi serentak, Batola juga menerima berbagai bentuk dukungan. Mulai dari bantuan optimalisasi lahan senilai lebih dari Rp1,5 miliar, alsintan untuk Brigade Pangan, hingga bantuan infrastruktur pertanian dan pengembangan komoditas hortikultura dengan total nilai mencapai Rp8,5 miliar.
"Ini kehormatan untuk kami. Semoga sektor pertanian Batola makin kuat dan menjadi ujung tombak pangan Kalsel," sahut Bupati Batola H Bahrul Ilmi.