bakabar.com, BALIKPAPAN – Pemerintah Kota Balikpapan bakal membentuk posko bantuan bencana, dari banjir Kalsel hingga gempa di Majene, Sulawesi Barat, Rabu (20/1).
Posko tersebut akan dibangun di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) di Jalan Jenderal Sudirman Nomor 1 Kelurahan Klandasan Ulu, Kecamatan Balikpapan Kota.
Wali Kota Balikpapan mengatakan, pihaknya secara resmi telah menunjuk PMI sebagai pengelola bantuan bencana korban banjir di Kalsel dan gempa Sulbar. Hal ini untuk memudahkan laporan pertanggungjawaban.
“Nanti PMI yang akan mengkoordinir untuk posko bantuannya supaya jelas pertanggungjawabannya. Jadi semua terpusat di situ. Mekanismenya bagaimana, kami serahkan semua ke PMI,” kata Wali Kota Balikpapan, Rizal Effendi, Selasa (19/1) usai press rilis di halaman Pemkot Balikpapan.
Sementara itu Kepala PMI Balikpapan, Dyah Muryani mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan persiapan pembangunan Posko Bantuan Bencana di halaman kantor PMI.
“Sesuai Surat Keputusan (SK) Pak Wali, akan dibuka pada Rabu tanggal 20 Januari besok. Nanti kami di situ kami melayani masyarakat atau komunitas yang mau donasikan dana ataupun berupa makanan dan pakaian,” ujarnya.
Posko tersebut rencananya akan dibuka selama 14 hari ke depan, hingga 3 Februari 2021. Dyah mengatakan pihaknya akan melihat terlebih dahulu animo dari masyarakat dalam memberikan bantuan kepada korban banjir Kalsel dan gempa di Sulbar.
“Kami buka sampai tanggal 3 Februari. Nanti dilihat kalau bantuannya banyak akan kami evaluasi untuk diperpanjang waktunya,” ungkapnya.
Ditanya soal jenis bantuan yang dibutuhkan oleh para korban khususnya di Kalimantan Selatan, Dyah mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Saat ini yang sangat dibutuhkan adalah makanan dan perlengkapan mandi.
“Saya sudah tanya sama yang disana, yang jelas yang utama itu adalah makanan. Lalu kemudian perlengkapan mandi macam sabun, odol dan lainnya, karena katanya punya mereka sudah hanyut semua,” sebut mantan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Beriman ini.
Bantuan akan disalurkan dengan berbagai cara. Bisa melalui transfer untuk menghindari kerumunan dan melalui jalur darat untuk keperluan bahan makanan dan barang. Namun pihaknya memberi kesempatan bagi pihak-pihak yang memiliki armada untuk turut membantu dalam proses pendistribusian.
“Kami akan lihat bantuan yang masuk selama 14 hari ke depan ini, kalau banyak akan kami kirim secara bertahap. Pengiriman bisa melalui jalur darat atau transfer untuk dana. Tapi kalau ada yang punya armada terus mau membantu pendistribusian, ya nggak masalah,” pungkasnya.
Diketahui posko bantuan bencana di kantor PMI akan dibuka 24 jam. Petugasnya secara bergantian berjaga di posko untuk menerima bantuan yang masuk dari masyarakat ataupun komunitas.