bakabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin kerepotan mengatasi masalah sampah yang mengendap di kawasan Sungai Martapura, tepatnya di bawah jembatan Pasar Lama dan jembatan Antasari.
“Sampah di air seperti ini susah diambil, sampahnya seperti melekat menjadi lapangan bola sehingga harus diurai satu persatu lebih dulu baru bisa diangkat," kata Kepala Bidang Sungai Dinas Pekerjaan umum dan penata ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Hizbul Wathoni, kepada Apahabar.com di Banjarmasin, Selasa (11/12).
Toni membeberkan data bahwa sampah yang menumpuk di Sungai Martapura ini berjumlah 500 ton lebih ini sudah sesuai dengan luasannya sungai pasar Lama sekitar 50 m x 30 m=1500 m2. Jenis sampah di sungai, menurut Toni, menambah derajat kesulitan pengambilannya.
“Sebenarnya kalau cuma sampah ilung cepat aja kita selesaikan, tapi ini ada material padat lain yang buat sampahnya menjadi satu kesatuan," ujarnya.
Apalagi pemerintah Kota Banjarmasin punya hambatan dalam mengerahkan petugas kebersihan. Dinas PUPR hanya memiliki 1 kapal sapu-sapu, yang berkeliling menangani sampah di sungai Martapura.
Menurut Toni, berdasarkan tren setiap tahun, jumlah sampah meningkat ketika memasuki musim hujan menjelang akhir tahun. Terutama sampah kiriman dari hulu sungai seperti yang terjadi saat ini.
Baca Juga:Kalsel Diperkirakan Hujan Berpetir Hari Ini
"Semestinya, daerah hulu ikut serta menjaga sampah-sampah sungai agar tidak langsung menuju ke wilayah Banjarmasin," pungkasnya.
Reporter: Eddy Andriyanto
Editor: Muhammad Bulkini
