bakabar.com, BANJARMASIN - Rencana Pemkot Banjarmasin memperbaiki titian untuk warga di Simpang Pengambangan 'ditikung' Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor.
Sebelumnya, rencana Pemkot Banjarmasin itu tak kunjung ada realisasi. Alasannya, mereka menginginkan adanya penguatan tebing terlebih dulu oleh Balai Wilayah Sungai Kalimantan III.
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin pun mengklaim telah berkoordinasi mengenai hal itu.
"Penanganannya tidak bisa langsung dibangunkan jalan. Harus ada penguatan tebing lebih dulu, agar tidak tergerus gelombang," ungkap Kabid Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Banjarmasin, Dedy Hamdani beberapa waktu lalu.
Di sisi lain, Dedy mengakui, BWS Kalimantan III masih konsentrasi menangani banjir perkotaan. Sedangkan untuk penguatan tebing, masih dalam perencanaan.
"Kalau kita paksakan membangun jalan jadinya berat. Paling memungkinkan siring dari bahan baja. Panjang jalannya sekitar 300 meter lebih," ungkapnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan, Senin (20/2), jalan titian Simpang Pengambangan justru telah terbangun. Khususnya jalan titian di wilayah RT. 28 sekitar 120 meter.
Berbahan kayu ulin, jalan titian di RT. 28 terlihat kokoh. Disitu tertulis "040922" tanda pembangunan jalan titian selesai.
Saat dikonfirmasi kembali, Dedy rupanya tidak mengetahui adanya pembangunan jalan titian di kawasan tersebut.
"Bukan kami yang mengerjakan. Kemungkinan bisa dari Dinas Perkim," ujarnya.
Lalu, siapa yang mengerjakan jalan titian tersebut?
Ditemui di kediamannya, Ketua RT 10, Arbaniansyah mengungkapkan, awalnya jalan titian dibangun secara swadaya oleh masyarakat.
Tak lama berselang, Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor atau Paman Birin melakukan kunjungan ke kawasan mereka.
"Beliau terlihat langsung menelpon seseorang. Lalu dilakukan perbaikan jalan titian lebih kokoh. Sebelumnya, masih pondasi kayu galam," ujarnya.
Paman Birin, kata dia, sebelumnya juga memberikan bantuan pembangunan jalan titian di wilayah RT 9.
"Dana beliau pribadi," akunya.
Sebelumnya diketahui, selain sering terendam saat air sungai pasang, sebagian jalan titian kondisinya juga sempat amblas, lantaran abrasi.
Terlebih saat banjir melanda, kawasan tersebut terendam hingga pinggang orang dewasa.
Setidaknya ada tiga Rukun Tetangga (RT) yang sudah sangat lama merasakan jalan sekitar 300 meter, yakni RT 9, RT 10 dan RT 28.