bakabar.com, PURWOREJO - Terminal Purworejo Tipe A dibangun dengan dana senilai Rp 35 miliar dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), terminal yang baru saja diresmikan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) itu memiliki luas tanah 12.315 m² dan luas bangunan 2.378,1 m².
Adapun daya tampung Terminal Purworejo yakni 615 penumpang dengan total 105 bus per hari.
Selain Terminal Purworejo, Jokowi juga menandatangani peresmian 3 terminal lainnya yakni Terminal Mendolo, Terminal Purboyo, dan Terminal Patria.
Baca Juga: Jokowi Kunjungi Purworejo: Resmikan Terminal hingga Jembatan
Secara rinci, Terminal Mendolo dibangun dengan biaya Rp20 miliar yang berasal dari Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Lebih luas dari Purworejo, Terminal Mendolo memiliki luas lahan 29.319 m² dan luas bangunan 7.742 m².
Terminal ini memiliki luas lahan 28.719 m² dan luas bangunan 11.230 m², serta melayani 4.350 penumpang dengan total 339 bus per hari.
Kemudian Terminal Patria dibangun dengan biaya senilai Rp66,6 miliar yang berasal dari SBSN.
Daya tampung Terminal Mendolo juga lebih banyak yakni 2.090 penumpang dengan total 280 bus per hari.
Selanjutnya, Terminal Purboyo dibangun dengan biaya senilai Rp29,8 miliar yang berasal dari SBSN.
Baca Juga: Bangun Sarpras Transportasi Umum, Jokowi: Kota Kecil Sudah Macet
Terminal Patria memiliki luas tanah 14.932 m² dan luas bangunan 3.950 m², serta melayani 330 bus per hari dengan total penumpang 4.344 orang per hari.
"Kami ucapkan selamat dan apresiasi setinggi-tingginya atas kesuksesan pembangunan terminal di Jawa Tengah dan Jawa Timur ini," kata Jokowi di Terminal Tipe A Purworejo, Selasa (2/1).
Ia berharap, pembangunan tersebut dapat meningkatkan konektivitas antarwilayah di Jawa Tengah maupun Jawa Timur.
Terlebih, menurut Jokowi, pembangunan dan revitalisasi Terminal Tipe A di berbagai wilayah menjadi program prioritas.
Baca Juga: Puncak Arus Mudik, Volume Lalu Lintas Magelang Naik
Hal tersebut dibuktikan dengan adanya pembangunan terminal baru di lima lokasi di Indonesia.
Jokowi bersama Kemenhub juga telah melakukan program rehabilitasi atau revitalisasi terminal di 75 lokasi dalam rentang waktu 2014 hingga 2023.
"Ini sebagai cara untuk mengubah citra terminal yang kotor atau dekat dengan preman, serta untuk memperbaiki layanan angkutan bus antar kota antar provinsi maupun dalam provinsi (AKAP/AKDP)," pungkasnya.
