Regional

Pedagang Kue Tradisional Khas Banyuwangi 'Patola' Ramai Diburu Pembeli

Kue Patola, merupakan jajanan Legendaris khas Banyuwangi yang hanya muncul saat Bulan Ramadhan. Cemilan yang memiliki tekstur lembut dan enak ini, selalu menjad

Featured-Image
Kue Patola, salah satu kue tradisional yang biasa hanya muncul di bulan Ramadan. (Foto: apahabar.com/Muhammad Abdul)

bakabar.com, BANYUWANGI - Kue Patola, merupakan jajanan legendaris khas Banyuwangi yang hanya muncul saat bulan Ramadan. Cemilan yang memiliki bentuk tekstur seperti mie menjadi menu idola untuk berbuka puasa.

Tidak heran penjualan, setiap bulan Ramadan penjualan kue Patola selalu meningkat di setiap tahunnya.

Pantauan bakabar.com di lokasi pembuatan kue Patola yang berada di Jalan Ikan Bedul, Lingkungan Kaliasin, Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi, seorang perempuan bernama Istifalah (55) bersama lima saudaranya terlihat sibuk membuat adonan kue Patola yang siap dijual menjelang waktu berbuka puasa.

Baca Juga: Kreatif! Warga Binaan Lapas Banyuwangi Ngabuburit dengan Melukis dan Membatik

Adapun cara pembuatan kue tradisional khas Banyuwangi "Patola" ini cukup mudah dan praktis. Pertama, untuk membuatnya dibutuhkan bahan-bahan yang digunakan dalam kebutuhan sehari-hari, seperti beras yang diolah menjadi tepung, pewarna makanan, garam dan air.

Lalu bahan yang sudah dicampur kemudian dicetak menggunakan cetakan tradisional dan selanjutnya dikukus ke panci besar selama 20 menit dengan suhu panas sekitar 100 derajat.

Banyuwangi
Kue Patola. (Foto: bakabar.com/Mohamad Abdul)

"Saya menekuni usaha kue patola ini mas sejak usia 20 tahun," kata Istifalah disela-sela meracik adonan kue Patola.

"Iya usaha ini memang sudah turun temurun Mas, sudah puluhan tahun," imbuhnya.

Istifalah mengatakan setiap bulan Ramadan biasanya dalam sehari mampu membuat adonan kue patola sekitar 40 kg. Namun untuk tahun ini Istifalah hanya mampu membuat sekitar 55 kg kue Patola. Peningkatan tersebut membawa berkah tersendiri bagi ibu tiga anak tersebut.

Baca Juga: Ribuan Warga Banyuwangi Berburu Takjil di Hari Pertama Puasa, Padagang Untung Banyak!

"Satu bungkus kue Patola saya jual Rp 7.500 per lembar dengan isi 15 biji," jelas Istifalah kepada bakabar.com.

Dalam sehari, Istifalah mampu mengantongi penghasilan bersih sebesar Rp1,5 juta rupiah.

"Alhamdulillah, puasa sekarang ada peningkatan,"ujarnya.

"Kalau gak bulan puasa kue Patola ini gak laku mas," jelasnya.

Kue Patola milik Istifalah ini banyak dipesan oleh para tetangga. Jadi dirinya tak perlu repot lagi menjajakan kue tersebut.

Baca Juga: Pedagang Bunga di Banyuwangi Ketiban Berkah Jelang Ramadan: Omzet Sehari Capai Sejuta!

Salah satu pembeli Nur Laila mengungkapkan, di setiap tahunnya selalu membeli Kue Patola untuk hidangan pembuka saat berbuka puasa.

"Sering sekali Mas saya beli Patola di sini, setiap tahun," tutur Nur Laila sambil menunggu kue Patola pesananya.

Laila menjelaskan, kue Patola ini paling dimakan saat masih hangat dicampur dengan santan serta gula merah dan daun pandan.

"Kue Patola emang cocok dimakan jika masih hangat," imbuhnya

Editor


Komentar
Banner
Banner