bakabar.com, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai PDI Perjuangan sengaja mengobral bursa nama cawapres demi menggoyang kompetitor koalisi.
Maka nama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar santer masuk bursa cawapres Ganjar Pranowo.
"Semua ditarik, semua di goyang-goyang seperti AHY dengan Demokrat dan Cak Imin dengan PKB. Itu hal yang biasa di dunia politik," kata Ujang kepada bakabar.com, Rabu (5/7).
Baca Juga: Ketua DPP PDIP Definisikan Ulang Dinasti Politik Ala Jokowi
Bahkan manuver politik PDIP juga berpeluang akan menyasar Partai Gerindra. Memformulasikan menyandingkan Prabowo dengan Ganjar atau justru memberikan serangan politik bagi Prabowo.
"Tapi bisa jadi juga untuk menggoyang Prabowo," ujarnya.
Ujang menerangkan meski Ketua DPP PDIP Puan Maharani luwes berselancar politik ke sejumlah partai, namun keputusan penjatuhan pilihan cawapres Ganjar tetap berada di tangan ibunya, Megawati Soekarnoputri.
Maka kedekatan Puan dengan sejumlah pimpinan partai politik tak menjamin dengan pilihan Megawati dalam gelaran Pilpres 2024.
Baca Juga: AHY Tak Tergoda jadi Cawapres Ganjar, Klaim Setia Dukung Anies
"Semua nama memiliki potensi yang sama untuk dipilih, tergantung Megawati yang memiliki otoritas memilih cawapres Ganjar. Itu (cawapres) tergantung kebutuhan PDIP atau Megawati saja," jelasnya.
Sementara Sekretaris Jendral PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto membocorkan nama bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendamping Ganjar Pranowo akan diumumkan pada bulan September atau Oktober 2023.
Diakuinya, bulan Juli dan Agustus akan menjadi masa penggodokan nama-nama tersebut sebelum akhirnya diumumkan oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Beberapa nama mulai dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sandiaga Uno, Mahfud Md, Erick Thohir, Ridwan Kamil, Airlangga Hartanto hingga Muhaimin Iskandar masuk dalam radar partai berlogo banteng bermoncong putih tersebut.