bakabar.com, BANJARMASIN – Pemilihan wali kota (Pilwali) Banjarmasin kian memanas. Rupanya masing-masing partai politik (Parpol) telah mengusulkan nama kandidat calon pimpinan tertinggi di pemerintahan kota yang berjuluk seribu sungai tersebut.
Pertama, Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Kalimantan Selatan yang secara terang-terangan lebih dahulu mengusung kembali sang petahana, Ibnu Sina.
Tak lama berselang, sang incumbent itu ditemukan oleh Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Kalimantan Selatan yang juga mengusung puteri sulung mantan wali kota Banjarmasin H Muhidin, yakni H Karmila.
Mengingat, H Karmila sebagai peraih suara terbanyak dari Partai Amanat Nasional (PAN) untuk Daerah pemilihan (Dapil) 1 Banjarmasin.
Perebutan kursi tertinggi di balai kota tersebut kian meruncing. Pasalnya, Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kalimantan Selatan pun tak mau kecurian start.
Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu rupanya telah mengantongi satu nama calon wali kota Banjarmasin, yang tak lain adalah wakil walikota saat ini, Hermansyah.
“Ya, salah satu kandidat wali kota Banjarmasin,” ucap Sekretaris DPD PDIP Kalsel, Supiansyah kepada bakabar.com, Selasa (11/6) siang.
Namun, terkait siapa sosok yang akan mendampingi Hermansyah, lelaki yang disapa Haji Upi ini masih belum bisa memastikan.
Pasalnya, perolehan kursi PDI Perjuangan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Banjarmasin tak mencukupi sebagai partai pengusung tunggal.
“Artinya, kita mesti mencari partai koalisi lainnya. Karena PDIP masih kurang empat kursi” cetusnya.
Saat ditanya mungkinkah kedua kongsi antara Ibnu Sina dan Hermansyah akan bersanding kembali di Pilkada 2020 mendatang, Haji Upi pun menilai tak menutup kemungkinan, karena politik sendiri masih bersifat dinamis.
Meskipun, sambung Ketua DPRD Tanah Bumbu ini, PDI Perjuangan dan PKS tak berkoalisi di Pemilu 2019 lalu, khususnya di Pemilihan Presiden (Pilpres).
Namun, Melihat di Pemilihan wali kota Banjarmasin 2016 silam, PDI Perjuangan dan Partai Keadilan Sejahtera tetap berkoalisi. Meskipun, di Pilpres 2014, PDI Perjuangan sebagai partai pengusung Jokowi-Kalla dan PKS mengusung Prabowo-Hatta.
“Artinya koalisi itu sesuai dengan peta politik di daerah masing-masing,” tutupnya.
Baca Juga: Ditunjuk Dampingi Paman Birin di Pilkada 2020, Begini Tanggapan H Muhidin
Baca Juga: Masuk Bursa Calon Ketua DPRD Kalsel, Intip Respon Hasanudin Murad
Baca Juga: Siapkan Nama Pendamping Paman Birin, PDIP: Rosehan NB Berpeluang
Baca Juga:Jelang Pilgub Kalsel 2020, Mungkinkah Paman Birin Melawan Kotak Kosong?
Reporter: Muhammad Robby
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin