Menyambut Nyepi

Pawai Ogoh-Ogoh dan Memaknai Hari Raya Nyepi di Magelang

Umat Hindu di Magelang menggelar Kirab Ogoh-Ogoh untuk menyambut Tahun Baru Saka 1940 atau Hari Raya Nyepi 2023.

Featured-Image
Upacara Nyepi di Kabupaten Magelang, Selasa 21 Maret 2023. (Foto: apahabar.com

Kedua, lanjut dia, ada upacara Tawur Kesanga yang digelar satu hari setelah Upacara Melasti atau sehari sebelum Nyepi.

"Tawur Kesanga juga dikenal sebagai 'Tilem Sasih Kasanga'," imbuhnya,

Pada upacara tersebut, umat Hindu menyiapkan berbagai sesajen atau caru di rumah masing-masing sambil berdoa dan beribadah.

Ketiga, sambung Suarti, ada upacara Pengrupukan atau Mecaru yang dilaksanakan berbarengan dengan Tawur Kesanga.

Baca Juga: Kompleks Pemakaman Gunungpring Magelang Ramai Dipadati Peziarah

Untuk diketahui, pengrupukan adalah menebar nasi Tawur di sekeliling rumah sambil memukul kentongan hingga gaduh.

"Pengrupukan dimaknai sebagai pengusiran Buta Kala yang ada di sekitar tempat tinggal manusia, sama halnya dengan menolak memala atau mengusir mara bahaya," jelasnya.

Suarti menuturkan, sebagai puncaknya, umat Hindu memasuki puncak Hari Raya Nyepi. Selama 24 jam umat Hindu tidak akan beraktivitas seperti biasa.

Keheningan dalam Nyepi

Pada hari ini, umat Hindu tidak boleh menyalakan api, bepergian, atau berkegiatan apa pun. Puncak Hari Raya Nyepi dilaksanakan secara hening.

"Keheningan tersebut tujuannya adalah sebagai bentuk introspeksi atau menyucikan diri dengan melepas semua hal yang berhubungan dengan kehidupan duniawi dalam sehari penuh," katanya.

Pada saat Nyepi, umat Hindu disarankan untuk berpuasa selama 24 jam, tapa, yoga, maupun samadi untuk merenungi dosa-dosa untuk menyiapkan diri menyambut tahun baru.

Pada kesempatan yang sama, Suarti juga menjelaskan ada empat pantangan yang wajib dipatuhi oleh umat Hindu.

HALAMAN
123
Editor


Komentar
Banner
Banner