bakabar.com, BANJARMASIN – Sudah 19 hari, AS (27) ditangkap Densus 88 Antiteror Mabes Polri di Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.
Pemuda asli Banjarmasin itu resmi ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana terorisme yang tergabung dalam kelompok Anshor Daulah (AD) Kalimantan Selatan pada 5 Maret 2022.
Penangkapan AS sekaligus menjadi tanda bahwa Kalsel masih rawan akan terpapar paham radikal.
Berpijak pada hasil survei Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI pada 2020, sebanyak 85 persennya didapati dari generasi milenial.
"Survei berdasarkan hasil telaahan di lapangan secara nasional, termasuk di Banua kita," beber Kepala Bidang Pemuda dan Pendidikan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalsel, M Hafizh Ridha kepada bakabar.com, Jumat (18/3).
Hasil tersebut tentu, kata Hafizh, menandakan pekerjaan rumah masih banyak. Pihaknya terus berupaya menekan persentase itu.
Seperti sosialisasi di lingkungan terkecil sebagai upaya pencegahan dini hingga melakukan pengawasan teknologi.
Sebab di era perkembangan zaman ini, Hafidh menilai penyebaran paham radikal lebih aktif lewat media sosial.
"Maka dari itu, kami mengimbau pada masyarakat agar bisa lebih perhatian dengan lingkungan sekitar dan keluarga terdekat," harapnya.
Selain itu, FKPT bersama Densus juga bakal melakukan program deradikalisasi terhadap napiter dan keluarga.
Deradikalisasi adalah sebuah program yang bertujuan untuk menetralkan pemikiran-pemikiran bagi mereka yang sudah terkapar dengan radikalisme. Yang menjadi sasarannya yaitu para teroris yang ada di dalam lapas maupun di luar lapas.
Deradikalisasi memiliki tujuan untuk menetralisir pemikiran radikalisme. Maksudnya, untuk membersihkan pemikiran-pemikiran radikalisme yang ada pada para teroris sehingga mereka bisa kembali menjadi warg biasa sebagaimana masyarakat lainnya.
"Kita memberikan bantuan dan support untuk membantu usaha baik pada keluarga pelaku maupun korban," pungkasnya.
Pemuda Banjarmasin yang Diciduk Densus 88 di Sungai Lulut: Berbaiat ke Dua Petinggi ISIS Sekaligus