bakabar.com, MARABAHAN - Sekalipun pasang Sungai Barito tidak terlalu ekstrem, sejumlah relawan di Marabahan tetap bersiaga, Selasa (7/12) dini hari.
Dibandingkan sehari sebelumnya, Senin (6/12), banjir rob akibat air pasang Sungai Barito memang masih dapat ditoleransi.
Terutama di sekitar Kecamatan Marabahan, Bakumpai, Cerbon dan Rantau Badauh, air pasang tidak sempat menggenangi banyak rumah.
Terpantau air mulai pasang sekitar pukul 21.00 Wita. Lantas sekitar pukul 00.30 Wita, kedalaman air berangsur turun.
Berbeda dengan sehari sebelumnya. Kenaikan debit air Sungai Barito terpantau mulai pukul 21.00 dan terus bertambah hingga pukul 02.30 Wita.
Selanjutnya menjelang subuh, air perlahan mulai surut. Kendati demikian, penurunan tidak secepat kenaikan debit air.
Meski air pasang masih dapat ditoleransi, sejumlah relawan masih bersiaga. Terlebih sebelumnya beredar prakiraan bahwa kedalaman air dapat mencapai 2,5 mdpl.
"Setelah survei di Desa Bahalayung dan Kelurahan Lepasan, Kecamatan Bakumpai, kedalaman air masih sedikit surut dibandingkan malam sebelumnya. Arus juga tidak begitu deras," jelas Muhammad Fajar, salah seorang relawan.
"Namun kami akan tetap berjaga-jaga, setidaknya hingga pukul 04.00 untuk mengantisipasi kemungkinan tak terduga," imbuhnya.
Pun sebagian besar warga telah mengantisipasi air pasang ekstrem. Seperti menaruh gabah kering di jalan atau tempat yang lebih tinggi. Demikian pula sepeda motor atau mobil.
"Mudahan pasang air tidak terlalu tinggi lagi. Agak ngeri juga, terutama kami yang menetap di pinggir sungai," papar Syaifuddin, warga Marabahan.