Hot Borneo

Pasang Spanduk di Depan Kantor, PKS Kalsel Tolak Naiknya Harga BBM 

apahabar.com, BANJARMASIN – Aksi penolakan kenaikan harga BBM turut dilakukan pengurus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di…

Featured-Image
PKS Kalsel memasang spanduk berisi penolakan terhadap kenaikan BBM . Foto-apahabar/Riyad

bakabar.com, BANJARMASIN – Aksi penolakan kenaikan harga BBM turut dilakukan pengurus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Protes dilakukan dengan cara memasang spanduk besar berwarna merah berisi narasi penolakan di depan Kantor DPW PKS Kalimantan Selatan, Jalan Ahmad Yani Kilometer 5, Banjarmasin.

“Warna merah ini bahasa bahasa kemarahan,” ujar Kabid Humas DPW PKS Kalsel, Ahmad Muhajir, Selasa (13/9).

Alasan PKS menolak, kata Muhajir, karena merasa kenaikan harga BBM melukai hati rakyat.

“Siapa pun, kalau benar-benar ditanya, pasti mereka akan keberatan dengan kenaikan harga BBM ini,” kata dia.

Terlebih kenaikan BBM ini terjadi pasca-ekonomi masyarakat baru sedang pulih setelah pandemi Covid-19. Muhajir menilai kalau rakyat seakan-akan diserang oleh cobaan yang bertubi. Pasca-baru pulih dari Covid-19, kemudian kenaikan harga minyak lantas ditambah beban BBM.

“Ekonomi belum pulih, ini kondisi mulai normal lagi, mulai adaptasi eh tiba-tiba dihajar dengan kenaikan minyak hingga harga BBM,” katanya.

Alih-alih menaikan harga BBM dengan dalih uangnya dipakai untuk membayar utang negara, PKS menyarankan pemerintah untuk memangkas anggaran dana dari proyek yang menurut Muhajir tidak penting.

“Pangkas dong anggaran-anggaran dana yang enggak penting. Apa pentingnya hari ini membangun IKN? Membangun IKN itu lumayan berat,” ujarnya.

Contoh lain, Muhajir juga mempertanyakan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang digarap beriringan tol Jakarta-Cikapampek (Japek) II.

“Bisa nggak sih proyek itu digeser? Banyak sih masalah-masalah lainnya yang intinya nggak ada alasan pemerintah menaikkan harga BBM ini. Tentukan skala prioritas buat masyarakat,” kata dia.

Ketua DPW PKS Kalsel, Ja’far juga bereaksi keras atas langkah pemerintah terhadap menaikkan harga BBM bersubsidi.

“Dampak kenaikan dan kelangkaan minyak goreng saja, masih dirasakan oleh rumah tangga dan perekenomian rakyat,” ujar Ja’far.

Bagi Ja'far, kenaikan harga BBM akan berimbas pada sejumlah sektor yang berkaitan. Kenaikan harga sembako dan berbagai kebutuhan dasar masyarakat tidak bisa dihindari lantaran biaya transportasi dan mobilisasi mengalami kenaikan dikarenakan imbas dari kenaikan harga BBM.



Komentar
Banner
Banner