bakabar.com, KUALA KAPUAS – Tingkat partisipasi kunjungan masyarakat ke Posyandu di Kabupaten Kapuas, Kalteng masih terbilang rendah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas bahwa cakupan kehadiran masyarakat ke Posyandu rata-rata hanya 62,30 persen.
“Kenapa masih rendah, penyebab pertama karena pandemi Covid-19. Petugas kita dan kader posyandunya juga tidak keluar rumah karena ada imbauan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kapuas, Apendi, di Kuala Kapuas, Selasa (28/7).
Penyebab kedua, menurut Apendi, para orang tua biasanya tidak lagi membawa anaknya ke Posyandu di saat anaknya berusia diatas satu tahun.
“Tujuan ke Posyandukan agar anak mendapatkan imunisasi dan sebagainya. Namun setelah anaknya berusia diatas satu tahun ibu-ibu tidak begitu membawa anaknya ke Posyandu mengingat hanya untuk ditimbang-timbang saja,” ujarnya.
Karena itu Apendi berpesan kepada semua kader Posyandu ditingkat kecamatan dan desa agar dapat mensosialisaikan kepada masyarakat akan pentingnya penimbangan untuk balita.
“Pentinganya penimbangan terhadap balita untuk mengetahui gizinya karena masa emas perkembangan balita itu dua tahun,” terang Apendi.
“Jadi, kita datang ke Posyandu itu bukan hanya untuk mendapatkan imunisasi saja, tetapi kita juga bisa mendapatkan ilmu pengetahuan bagi bayi maupun anak balitanya,” tambah Apendi.
Sementara itu Ketua TP PKK Kapuas, Ary Egahni Ben Bahat, mengajak pihak terkait untuk membuat program dengan ide yang kreatif dan inovatif sehingga angka kehadiran masyarakat ke Posyandu bisa meningkat.
Editor: Syarif