bakabar.com, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri resmi menunjuk Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024 yang diusung partainya.
Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menyebut Ganjar memiliki popularitas yang tinggi berdasarkan survei. Namun, PDIP masih harus memilih kriteria cawapres yang cocok mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 nanti.
Terkait cawapres Ganjar, Ujang menilai kemungkinan PDIP akan mengambil dari figur kelompok Islam.
"Dalam kontestasi politik, itu biasanya jika capresnya nasionalis, maka cawapresnya dari kelomok Islam. Sebaliknya juga seperti itu," ujar Ujang saat dihubungi bakabar.com, Jumat (4/21) malam.
Baca Juga: PKS: Kontestasi Pilpres Kian Menarik dengan Ganjar jadi Capres PDIP
Ganjar dinilai sebagai sosok figur yang nasionalis, selain itu partai pengusungnya yaitu PDI Perjuangan merupakan partai berideologi nasionalis. Oleh sebab itu Ganjar dinilai butuh sosok figur dari kalangan Islam agar bisa memperbesar peluang untuk memenangi pilpres 2024.
"Kita tahu bahwa Ganjar dan PDIP itu sudah nasionalis, maka jawabannya dari kelompok Islam," imbuh Ujang.
Selain itu, sosok figur dari kalangan Islamis, cawapres yang dipilih nantinya harus memiliki elektabilitas tinggi, berintergritas, berprestasi, dan memiliki rekam jejak yang positif.
"Itu yang perlu dicari oleh PDIP agar bisa sinergi antara kekuatan nasionalis dan kelompok Islam," ujarnya.
Baca Juga: Setelah Penetapan Ganjar, PKS Siap Kawal Pilpres yang Luber dan Jurdil
Perpaduan antara capres nasionalis dan cawapres dari kelompok Islam tercermin saat Pilres 2019. Dimana Jokowi yang nasionalis berpasangan dengan KH Ma'ruf Amin.
"Seperti pikpres 2019, PDIP sudah mengusung Ganjar, maka PIDP atau Ganjar butuh cawapres dari kelompok kalangan Islam, soal nama-namanya tentu kita bisa ke depan siapa tentu nanti ada banyak pilihan" pungkasnya.