bakabar.com, MARABAHAN - Setelah via aplikasi online pasar.id, belanja di Pasar Marabahan kian mudah dengan pembayaran melalui transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Bekerja sama dengan BRI, penerapan QRIS diresmikan Bupati Barito Kuala (Batola), Hj Noormiliyani AS, bersama Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, Bimo Epyanto, Rabu (21/9).
"Tentu saja saya berharap QRIS berkembang baik di Batola. Mudah-mudahan semua pasar tradisional secepatnya mulai menggunakan transaksi non tunai," papar Noormiliyani.
"Prinsip QRIS sedianya sejalan dengan tatanan kebijakan pembayaran nasional yang aman, efisien, lancar dan andal, mengutamakan perluasan akses dan memperhatikan perlindungan konsumen," imbuhnya.
Penerapan QRIS di Pasar Marabahan juga memudahkan pedagang. Salah satunya tidak perlu lagi menyiapkan uang kembalian.
Baca Juga: Tren Kekinian di Pasar Marabahan Batola, Belanja Via Aplikasi Online
"Saya sudah sekitar 3 bulan menggunakan QRIS dan cukup banyak pembeli yang bertransaksi menggunakan sistem ini," papar Ifat, salah seorang pedagang di Pasar Baru Marabahan.
Sebelumnya Bank Indonesia telah meneken nota kesepahaman bersama Dinas Perdagangan Kalsel, terkait implementasi digitalisasi pasar tradisional dan modern.
"Hasilnya QRIS sudah diterapkan beberapa pasar di Banjar, Hulu Sungai Tengah, Tabalong, Kotabaru, Banjarmasin dan terakhir Barito Kuala," jelas Bimo Epyanto.
Diterapkan di Kalsel sejak Mei 2022, tercatat 210.000 pedagang atau pelaku usaha yang menggunakan transaksi QRIS.
Sedangkan di Batola, sekitar 9.000 pelaku usaha telah menerapkan sistem transaksi dengan scan barcode. Jumlah ini mengalami peningkatan sekitar 38 persen sejak 2021.
"Sementara di Pasar Marabahan, sekitar 20 persen pedagang aktif harian telah onboarding sebagai merchant QRIS. Artinya masih terbuka potensi perluasan digitalisasi ini," tandas Bimo.