Banjarmasin Hits

Pakai Bahasa Sederhana, Kemenkumham Kalsel Kenalkan Hak Cipta dan Ekonomi Kreatif kepada Pelajar

Sebanyak 100 pelajar dari 4 sekolah di Banjarmasin dapat wawasan istimewa soal ekonomi kreatif dan hak cipta dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Featured-Image
Dibawah pohon, di salah satu area Masjid Sabilal Muhtadin, Guru Kekayaan Intelektual (RuKI) Kemenkum dan Ham Kalsel mengajarkan soal hak cipta yang bisa didaftarkan, Rabu (9/11). Foto-apahabar.com/Rizal Khalqi

bakabar.com, BANJARMASIN - Sebanyak 100 pelajar dari 4 sekolah di Banjarmasin dapat wawasan istimewa soal ekonomi kreatif dan hak cipta dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kalimantan Selatan.

Meraka dikenalkan, soal hubungan erat keduanya dalam meningkatkan ekonomi kreatif, oleh 8 Guru Kekayaan Intelektual (RuKI) dari Kemenkumham Kalsel.

“Anak-anak harus diberikan informasi tentang ini, sumber cipta itu sejak dini sudah ada dan sangat potensial,” kata Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalsel, Lilik Sujandi usai pembukaan kegiatan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Mengajar di SD Islam Sabilal Muhtadin, Rabu (9/11).

Melihat besarnya potensial sumber cipta pada anak dan pelajar menjadi hal yang penting untuk dikenalkan dan mendaftarkan hak kepilikkan ciptaanya. Sebab di era globalisasi seperti kiblat ekonomi tidak melulu pada produksi atau sumbedaya, alam tapi juga ekonomi kreatif.

Sementara, ekonomi kreatif kata Lilik, punya hubungan erat dengan hak cipta. Dalam perkembangan ekonomi kreatif berfokus kepada penciptaan barang dan jasa dengan mengandalkan keahlian, bakat dan kreativitas yang dapat mendatangkan manfaat ekonomi kepada penciptanya.

Hal itu pula punya hubungan erat dengan cara Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty atau KTT G20 di Bali, 15-16 November 2022.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Nuryadi ikut mendukung hal tersebut. Menurutnya selain para siswa, untuk meningkatkan kualitas pengajaran para guru bisa mengembangkan metode pengajaran mereka, kemudian Hak intelektualnya didaftarkan ke Kemenkumham.

“Modul pembelajaran bisa diciptakan bapak ibu guru sendiri, sehingga ini menjadi kekuatan dalam pembelajaran,” kata Nuryadi.

Ia pun berkeinginan pembelajaran tentang Hak Cipta ini bisa berjalan terus, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk mengembangkan potensi para pelajar.

“Lima sekolah ini jadi piloting, setelah ini meraka bisa diharap bisa menyampikan dalam rapat kerja atar guru dan sekolah,” sambungnya.

Dinas Pendidikan pun berupaya agar hal pembelajatan ini bisa masuk dalam daftar pelajaran yang diajarkan. Hal ini penging kerena nantinya akan banyak ekonomi kreatif yang lahir dari pemikiran para pelajar di Banjarmasin.

Di tempat yang sama Kepala Sekolah SD Islam Sabilal Muhtadin, Aintayati menyambut baik acara DJKI mengajar ia mengatakan siap menjadi sekolah piloting dalam pembelajaran tersebut.

“Kami siap menjadi sekolah piloting dan akan mendukung pembelajaran tersebut,” kata dia.

Kali ini DJKI mengajar melibatkan 5 sekolah dasar yakni SD Islam Sabilal Muhtadin, SDN Kebun Bunga 3, SDN Belitung Selatan 1 dan SDN Sungai Miai 7. Setiap sekolah diwakili 25 orang siswa yang nantinya akan diajarkan oleh dua orang RuKI.

Editor
Komentar
Banner
Banner