bakabar.com, JAKARTA - Beberapa pengendara mobil banyak yang nekat menerobos banjir Jakarta, saat sejumlah ruas jalanan Ibu Kota diguyur hujan terus-menerus.
Padahal, bukan hanya akan membahayakan keselamatan, namun jika pengendara nekat menerobos banjir juga akan mengakibatkan mobil mogok bahkan rusak.
Untuk itu, Anda perlu memahami batas aman mobil saat akan menerobos banjir, agar air tidak masuk ke ruang bakar mesin.
Memprediksi Ketinggian Air
Hal pertama yang perlu dilakukan pengemudi adalah memprediksi dengan matang ketinggian air saat hendak melintasi jalanan yang terendam banjir.
Walaupun memang tidak akan bisa memprediksi dengan sempurna, namun paling tidak, kita telah mengetahui batas aman mobil saat hendak melintasi banjir.
“Kalau untuk batas mobil bisa menerobos banjir, sekitar 30 cm di bawah air intake,” kata Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana beberapa waktu lalu.
Baca: Sekolah MTSN 19 Terendam Banjir, 3 Orang Tewas Tertimpa Tembok Roboh
Jadi, pemilik mobil perlu memastikan bahwa dia mengetahui posisi saluran udara (airintake) pada mobilnya. Perlu diketahui, posisinya pada setiap mobil berbeda-beda.
Selanjutnya, Sony menjelaskan, pengemudi sebaiknya memastikan bahwa ketinggian air tidak melebihi setengah ban.
"Lebih baik berhenti dan melihat kondisi genangan di depan untuk titik patokan kemampuan mobil menerabas dengan aman. Lihat roda kendaraan yang ada di depan, ketinggian genangannya maksimal 1/2 ban. Jika aman segera melintas," ungkapnya.
Jika lebih tinggi dari setengah ban, ada risiko gelombang air yang berpotensi terhisap air intake dan berisiko terjadinya korsleting di bagian ECU dan sistem elektrikal.
Baca: Kronologi Meninggalnya 3 Siswa MTSN 19 Jakarta
Jika sudah demikian, maka jangan terkejut jika biaya perbaikannya harus memaksa kita mengeluarkan uang yang tidak sedikit.
Menjaga Kondisi Mobil
Lalu, hal yang harus diperhatikan selanjutnya adalah menjaga kondisi mobil,karena sangat berpengaruh pada performa yang dikeluarkan oleh kendaraan itu sendiri.
Pastikan pemilik mobil melakukan perawatan rutin pada mobilnya, seperti service berkala maupun service besar sekalipun jika sudah masuk waktunya.
Baca: Ini Titik-Titik Banjir di Jakarta, BPBD Imbau Warga: Waspada
Khususnya jika mobil yang digunakan adalah mobil produksi lama, maka perawatan yang lebih ekstra sangat disarankan.
Kebanyakan mobil usia lanjut performa mesinnya tidak akan sama dengan mobil produksi terbaru yang semakin hari semakin canggih karena didukung teknologi yang modern.
Selain itu, menjaga kebersihan mobil sebenarnya sangat baik dilakukan, karena dapat membuat kondisi komponen-komponen di dalamnya juga turut terjaga.