Harga Istimewa dari Proses Panjang
Dengan proses yang panjang dan tidak diproduksi secara masal, tak heran jika satu lembar kain sarung dibanderol dengan harga yang mahal. Satu lembar sarung gayor yang diproduksi Botol Terbang bisa lebih dari Rp 700.000.
Oleh karena itu, memang pantas jika target pasarnya adalah para kyai, pengusaha, maupun masyarakat kalangan menengah ke atas.
"Di pasaran lokal, sarung goyor Botol Terbang juga dijual terbatas. Hanya toko Bares dan Trio di kawasan Pecinan, Kota Magelang, serta satu toko lainnya di Muntilan yang menjual sarung ini," tuturnya.
Baca Juga: Mencicipi Magelangan di Warung AA, Kedai Unik dengan Ratusan Cermin Antik
Sementara yang lain berbincang, Sumadyo dan rekan-rekannya masih sibuk memintal benang. Kakek 3 orang cucu yang sudah mengabdikan diri di Pabrik Sarung Botol Terbang lebih dari 40 tahun itu mengaku bangga bisa menjadi bagian produksi di dalamnya.
Terlebih, sarung goyor Botol Terbang adalah satu-satunya pabrik di Magelang yang menggunakan ATBM.
"Sejak saya masih bujang sampai punya cucu, sarung goyor ini yang menghidupi, alat dan caranya tidak berubah, konsisten," tuturnya.
Sumadyo bahkan tak menekuni pekerjaan lain seumur hidupnya, selain menjadi pemintal benang di Sarung Goyor Botol Terbang.
"Lupa ya awalnya umur berapa, yang pasti lulus sekolah SMA, langsung bekerja di sini, sampai sekarang," ujarnya.
Baca Juga: Kisah Para Warga yang Menunggu Renovasi 'Jembatan Seribu Janji' Ngembik Magelang
Bersama para pekerja lainnya, Sumadyo mengaku belum pernah menemui ada karyawan yang keluar dari produksi sarung tersebut.
"Kalaupun berhenti, itu biasanya ya karena memang sudah tutup usia, semua betah walaupun serba manual, memang cirinya itu," kata dia.
Bagi Sumadyo, bekerja tidak melulu soal gaji, melainkan kepuasan terhadap hasil produksi.
"Semua karyawan dan pemilik juga berhubungan baik, kami seperti keluarga, produk yang dibuat dengan hati senang, tentunya hasilnya juga membuat orang lain terkesan," pungkasnya.