Tak Berkategori

Orang yang Sungguh-sungguh Bertobat, Berikut 3 Tandanya

apahabar.com, JAKARTA – Sangat penting diketahui bagi orang yang bersungguh-sungguh ingin bertobat. Sebab jika hanya niat…

Featured-Image
Ilustrasi. Foto: Net

bakabar.com, JAKARTA – Sangat penting diketahui bagi orang yang bersungguh-sungguh ingin bertobat.

Sebab jika hanya niat bertobat tanpa memperhatikan hal-hal yang menjadikan orang itu kembali dalam dosa, maka hal itu akan menjadi sia-sia.

Dalam sebuah nasihatnya Ustaz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah yang dilansir Okezone pada Senin (7/12) menjelaskan bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam menceritakan tentang nasihat ulama umat terdahulu kepada pembunuh 100 nyawa yang mau bertobat.

"Pergilah ke kampung ini dan itu, karena padanya ada orang-orang yang beribadah kepada Allah maka beribadahlah kepada Allah bersama mereka. Dan janganlah engkau kembali ke kampungmu, karena itu adalah kampung yang buruk (dihuni oleh orang-orang yang buruk).(HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Sa'id Al-Khudriradhiyallahu'anhu)

Al-Imam An-Nawawi rahimahullah berkata,"Ulama berkata, dalam hadis ini terdapat pelajaran yang bisa diambil yakni:

Anjuran bagi orang yang bertobat untuk meninggalkan tempat-tempat yang padanya dia melakukan dosa.

Berpisah dengan teman-teman yang selalu mendorongnya untuk berbuat dosa dan memutus hubungan dengan mereka apabila mereka terus bermaksiat.

Mengganti persahabatannya dengan orang-orang yang baik, soleh para ulama, ahli ibadah yang menjaga diri dari maksiat, dan orang-orang yang dapat dia jadikan teladan serta mengambil manfaat dari pertemanan dengan mereka dan menguatkan taubatnya." (Syarh Muslim, 17/83)

Maka hadis yang mulia di atas menunjukkan bahwa memilih teman yang baik dan meninggalkan teman yang buruk termasuk kunci sukses dalam berhijrah, bahkan termasuk bukti benarnya tobat seseorang.

Az-Zahid Dzun Nun rahimahullah berkata:

“Tiga yang termasuk tanda benarnya tobat, yakni:

1.Selalu menangis sedih atas dosa-dosa yang telah berlalu.

2.Selalu takut kembali terjerumus dalam dosa itu.

3.Meninggalkan teman-teman yang suka berbuat buruk, dan selalu berteman dengan orang-orang yang baik.” (Syu’abul Iman: 6787)



Komentar
Banner
Banner