Tak Berkategori

Omicron di Kalsel Bertambah Lagi, Waspadai Hoaks!

apahabar.com, BANJARMASIN – Antropolog Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Nasrullah mengingatkan serangan hoaks di tengah penularan Omicron…

Featured-Image
Ilustrasi kampanye antihoaks. Foto: Ist

bakabar.com, BANJARMASIN – Antropolog Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Nasrullah mengingatkan serangan hoaks di tengah penularan Omicron yang mulai menjadi-jadi.

“Peningkatan kasus Covid-19 akibat varian Omicron diperkeruh penyebaran hoaks, untuk itu masyarakat harus diedukasi terus,” kata Nasrullah dikutip bakabar.com dari Antara, Rabu (9/2).

Derasnya informasi bohong justru akan menghambat upaya partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan penyembuhan dari Covid-19.

Menurutnya, peran serta masyarakat dalam memerangi hoaks sangatlah penting. Penyebaran hoaks dari satu orang ke lainnya begitu cepat melalui media sosial.

“Setidaknya, kita tidak menjadi kelompok orang pertama menyebarkan informasi bohong,” tekannya.

Banyak faktor menyebabkan hoaks masih terjadi dan cepat menyebar. Pertama, faktor kecepatan membagikan dan menerima informasi kepada pihak lain melalui media sosial.

“Jadi, ada semacam kebanggaan jika lebih awal membagi informasi,” ujarnya.

Siswa SDN di Banjarmasin Diduga Terpapar Omicron, Satu Kelas Terapkan PJJ

Kedua, rendahnya budaya membaca atau menelaah teks atau tontonan yang diterima. Bahkan saat ini tidak hanya kalangan pendidikan bawah seperti tamatan SD tapi juga lulusan pendidikan setingkat sarjana.

“Penerima pesan atau informasi dalam bentuk teks, audio atau audio visual cenderung tidak melihat perbandingan informasi,” papar pakar antropologi jebolan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu.

Ketiga, sekalipun membaca isi informasi, biasanya terjebak kata viralkan, sebarkan, atau pun kata-kata mengandung istilah agama yang seolah menjadi legitimasi untuk turut menyebarkan.

Nasrullah merujuk situs https://covid19.go.id/p/hoax-buster yang hingga 8 Februari 2022 ada 14 jenis informasi hoaks.

Di antaranya berbunyi "Awas Hoaks Omicron adalah akibat keracunan chemtrail yang disebarkan pesawat" hingga hoaks di daerah yang menasional "Awas Hoaks: Guru Ngaji di Balangan Lumpuh Setelah Divaksin".

Menurutnya, hoaks mestinya tidak disebutkan sebagai berita bohong tetapi lebih ke istilah informasi hoaks.

Selain pengertian hoaks itu sendiri adalah informasi bohong, juga berita itu sendiri merupakan sebuah produk jurnalistik. Yang umumnya melewati tahapan cek silang dan proses edit yang ketat.

“Tips bagi penerima untuk tidak segera menyebarkan, agar membaca berulang kali atau mencermati informasi sebelum disebarkan. Akan lebih baik jika terkait Covid-19 dengan mencari informasi hoaks buster,” kata anggota Satgas Covid-19 Kalsel itu.

Bertambah Lagi

Bertambah, Temuan Omicron di Kalsel Jadi 14 Kasus

Kalimantan Selatan mengonfirmasi tambahan 5 kasus positif Covid-19 varian Omicron, hari ini Rabu (9/2).

Penambahan diketahui setelah hasil 7 sampel yang dikirimkan RSUD Ulin Banjarmasin ke Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI Jakarta keluar pada Selasa (8/2) kemarin.

"Dari 7 sampel itu, 5 di antaranya dipastikan Omicron," kata Juru Bicara Tim Satgas Covid-19 Kalsel, M Muslim dikonfirmasi bakabar.com, Rabu (9/2).

Sebelumnya, Muslim melaporkan ada 9 kasus Omicron. Hasil yang dikirim dari RSUD Ansari Saleh itu satu hari lebih dulu keluar dibanding 5 kasus terbaru ini.

Alhasil, tercatat hingga sekarang sudah 14 kasus virus corona varian B.1.1.529 tersebut.

Adapun, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel itu merinci sebaran 14 kasus tersebut. Yakni 6 dari Banjarmasin, masing-masing 2 kasus asal Banjarbaru dan Tanah Bumbu.

Sisanya berasal dari luar daerah (2 Jawa Timur, serta masing-masing satu kasus asal Semarang dan Jakarta).

"Semuanya sudah dinyatakan sembuh, karena mereka hanya bergejala ringan," ungkap Muslim.

Sampai saat ini, dipastikan tak ada lagi sampel Kalsel yang antre di Whole Genome Sequencing (WGS)Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI, Jakarta. Sebab, ke-17 sampel yang dikirim sudah diketahui hasilnya.

Sementara melihat data Dinkes Provinsi Kalsel per 8 Februari, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 383 orang dalam sehari.

Hasil itu membuat total pasien yang dirawat menjadi 1.668 orang. Sedang 144 lainnya dinyatakan suspek.



Komentar
Banner
Banner