bakabar.com, BANJARMASIN - Aksi pria berseragam TNI yang terlihat geram ke pengemudi Toyota Sienta tengah viral di sosial media.
Terlihat dalam video yang beredar, setelah marah-marah oknum TNI itu mengambil belati dan menunjukkan ke pengemudi Sienta.
Pria berseragam TNI yang mengemudikan Mazda Biante terlihat emosi terhadap pengemudi Sienta. Hal itu terlihat dalam video yang beredar di media sosial Twitter. Dalam video yang sudah 1,6 juta kali dilihat, terlihat semula pria berseragam TNI itu tengah memarahi pengemudi Sienta.
Ia kemudian kembali ke mobilnya dan membuka pintu Mazda Biante belakang dan membawa senjata tajam (sajam).
Sajam itu kemudian dihunuskan namun diarahkan ke bawah sembari ia memarahi pengemudi Sienta.
Tak lama berselang, sajam kembali dimasukkan ke mobil dan ia menarik baju seolah menunjukkan berseragam TNI.
Baca Juga: 5 Fakta Oknum TNI Viral Marahi hingga Hunus Sangkur Pengemudi Sienta di Semarang
Sayang tidak diketahui dengan pasti apa percakapan antara dua pengendara, karena dalam video suaranya tidak terdengar.
Komando Daerah Militer IV Diponegoro menjelaskan bahwa kejadian itu bermula saat oknum TNI merasa dihalangi jalannya oleh pengendara Sienta. Merasa jalannya terganggu dan menurutnya pengendara mobil Toyota Sienta kurang memperhatikan keselamatan pengendara lain di jalan raya, akhirnya oknum anggota ES berniat untuk menghentikan dan memberikan peringatan kepada NH.
"Sesampainya di trafic light Jl. MH. Thamrin, oknum anggota ES menghentikan mobilnya lalu menghampiri dan menegur NH dan terjadi cek-cok mulut karena keduanya sama-sama merasa benar, hingga akhirnya membuat oknum anggota ES terprovokasi dan terpancing emosinya, kemudian kembali ke mobilnya untuk mengambil sangkur yang merupakan kelengkapan baju dinasnya (PDL). Pada saat terjadi cek-cok tersebut, rupanya ada pengendara mobil di belakang mobil NH yang mengambil video dan selanjutnya diupload di media sosial hingga akhirnya viral," tulis Kodam IV dalam keterangannya dikutip dari detikOto, Senin (6/3).
Kapendam IV/Diponegoro Kolonel Inf Bambang Hermanto, S.IP. mengungkapkan bahwa kejadian tersebut murni karena salah paham.
Adapun oknum TNI dan pengemudi Sienta pun sudah dipertemukan dan sepakat berdamai dan tidak berlanjut ke ranah hukum.
Di samping itu satuan di mana oknum anggota ES berdinas, akan melaksanakan langkah dan tindakan sesuai prosedur hukum dalam menangani permasalahan yang terjadi secara profesional dan proporsional.
Cara Menghadapi Pengemudi Arogan
Pengendara yang bersikap agresif terhadap pengguna jalan lain disebut juga Road Rage.
Praktisi Road Safety & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu belum lama ini menjelaskan pemicu pengemudi agresif di antaranya berhubungan dengan kekuasaan seperti pejabat, organisasi masyarakat, instansi hukum, rombongan seperti iring-iringan jenazah, motor fans club, dan sebagainya.
Tak hanya itu dimensi kendaraan yang lebih besar, mahal dan mewah juga berpotensi jadi pemicu road rage.
Bila menghadapi perilaku road rage dari pengendara di jalan, pengemudi disarankan untuk tidak terprovokasi.
Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan sebaiknya mengalah.
Terpenting, pengemudi harus selalu menaati peraturan lalu lintas yang ada.
"Mengalah kepada pengguna jalan yang agresif, jika terjadi insiden, kedua belah pihak yang terlibat akan rugi," jelas Jusri.