bakabar.com, MARTAPURA – Anggota UPT Damkar Banjar turun tangan mengatasi rumpun bambu yang hanyut dan menabrak jembatan gantung di Desa Sungai Batang Ilir, Kecamatan Martapura Barat.
Sebelumnya, rumpun bambu yang hanyut itu terlebih dahulu menerjang jembatan gantung di Desa Astambul Seberang, Kecamatan Astambul, Selasa (30/11) siang.
Jembatan sempat terseret oleh rumpun bambu tersebut hingga kemudian lepas sendirinya. Akibatnya, kondisi jembatan tersebut rusak dan tidak bisa lagi dilalui pengendara roda dua.
Berselang sekitar 5 jam dengan jarak kurang lebih 20 kilometer, rumpun bambu itu tiba di Desa Sungai Batang Ilir dan kembali nyangkut di jembatan gantung.
Kali ini, rampun bambu itu sempat membuat jembatan nyaris putus. Beruntung 6 anggota Damkar Banjar segera datang dan memotong bambu setelah mendapat laporan kepala desa setempat.
“Penanganannya tadi malam. Anggota sekitar dua jam melakukan pemotongan bambu dan selesai hampir tengah malam,” ujar Gusti Yudhi, Kepala UPT Damkar kepada bakabar.com, Rabu (1/12).
Yudhi mengatakan, jika tidak bambu tidak dipotong kemungkinan terburuk jembatan gantung akan putus.
Rumpun bambu itu hanyut diduga setelah adanya longsor di daerah hulu akibat meluapnya sungai.
Dengan kondisi debit sungai meningkat, rumpun bambu tersebut hanyut dan tersangkut mengenai jembatan.
Sayangnya dalam penanganan di jembatan gantung Desa Sungai Batang Ilir tersebut, tim Damkar tidak dapat mengangkat seluruh rumpun bambu ke daratan lantaran kondisi tidak memungkinkan, walhasil rumpun bambu tersebut kembali hanyut.
“Tidak bisa ditahan, padahal sudah dijerat tali tapi lepas lagi karena berat ditambah arus sungai cukup deras,” tandas Yudhi.
