bakabar.com, JAKARTA – Tragedi kebakaran hebat yang melanda Pipa Bensin milik PT Pertamina menyisakan rasa traumatis mendalam bagi warga Tanah Merah Bawan, Koja, Jakarta Utara.
Nurhasanah, ibu dari 4 orang anak tidak akan lupa peristiwa yang menewaskan 17 warga tersebut. Kepada bakabar.com, dia menceritakan pada saat kejadian sedang berada di rumah bersama anak-anaknya. Pada pukul 20.00 WIB Nurhasanah mencium bau gas yang sangat menyengat.
“Saya mencium bau gas, nyengat banget sekitar abis Isya,” ujarnya kepada bakabar.com, Sabtu (4/3).
Spontan Nurhasanah beranjak ke luar untuk memastikan asal-usul bau tersebut. Sampainya di halaman, sang suami mengabarkan bahwa pipa bensin Pertamina sudah mulai terbakar.
Baca Juga: 377 Warga Mengungsi di RPTRA Rasela, Layanan Trauma Healing Disediakan
Mendengar kabar itu, Nurhasanah langsung membawa anak-anaknya untuk menjauhi rumah dengan maksud menyelamatkan diri.
“Rumah saya kan di belakang Pertamina persis, jadi saya langsung keluar sama anak-anak nyelamatkan diri,” ungkapnya.
Saat berupaya menyelamatkan diri, Nurhasanah selalu mengarahkan pandangannya ke jalur pipa Pertamina yang terbakar. Di tengah jalan dia menyaksikan petir yang tiba-tiba menyambar pipa tersebut sehingga menimbulkan ledakan yang memekikkan telinga.
“Saya sempat melihat itu pipa kesamber petir, jadi ledakannya bikin kaget,” lanjutnya.
Baca Juga: Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Erick Thohir: Utamakan Keselamatan Warga
Malam itu, Nurhasanah kesulitan untuk mencari tempat berlindung yang aman untuk keluarganya, karena semua lokasi pengungsian telah dipenuhi warga. Dia kemudian diarahkan oleh relawan ke lokasi pengungsian di Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara.
Saat mengetahui dirinya berhasil selamat pada malam yang menakutkan itu, Nurhasanah tak lupa mengucap syukur. Tak henti-hentinya dia berdoa karena seluruh keluarganya berhasil selamat dari tragedi kebakaran yang menewaskan belasan orang itu.
Meskipun selamat, Nurhasanah mengaku masih mengalami trauma mendalam. Hal yang sama diyakininya dialami oleh banyak warga Koja Jakarta Utara lainnya. Beruntung relawan PMI menyediakan bantuan trauma healing.