Munas HIPKA 2022

Nurhadi Ingin Kembangkan Jaringan Pengusaha di KAHMI

Salah satu kandidat Ketua Umum (Ketum) Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA), Nurhadi Musawir menyampaikan tekadnya untuk mengembangkan jaringan pengusaha di KAHMI

Featured-Image
Visi dan Misi Kandidat Ketum HIPKA, Nurhadi Musawir. Dok. Tim Media Nurhadi Musawir.

bakabar.com, JAKARTA- Salah satu kandidat Ketua Umum (Ketum) Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA), Nurhadi Musawir menyampaikan tekadnya untuk mengembangkan jaringan pengusaha di KAHMI.

"Ternyata lebih susah mengajak alumni HMI menjadi pengusaha, dibanding menjadi pengurus parpol ataupun birokrat," ujar Nurhadi kepada bakabar.com.

Namun tantangan itu tidak membuatnya surut untuk terus mengembangkan jaringan pengusaha di kalangan aktivis KAHMI.

Tekad kuatnya itu ia masukan menjadi salah satu visinya sebagai kandidat Ketum HIPKA periode 2022-2027.

"Dan meningkatkan kapasitas badan usaha anggota HIPKA," kata Sekjen BPP HIPKA ini.

Melalui visinya, Nurhadi ingin mengembangkan kapasitas usaha anggota HIPKA dari yang kecil menjadi menengah dan dari menengah menjadi usaha yang besar.

"Melalui jejaring internal dan eksternal KAHMI," tutur mantan Anggota DPR RI daerah pemilihan Palu Sulawesi Tengah (Sulteng) ini.

Nurhadi memiliki 4 program kerja sebagai calon Ketum HIPKA 2022-2027.

Program kerja pertamanya adalah ingin menata organisasi HIPKA dan fasilitasnya menjadi lebih modern dan fungsional.

"Baik pusat, wilayah dan daerah," ungkap Nurhadi.

Yang kedua, Nurhadi membuat program kerja sama formal antara HIPKA dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga keuangan, BUMN dan BUMD.

Dalam program kerja ketiganya, Nurhadi juga mendorong kerja sama dengan badan usaha besar yang memiliki potensi bisnis berkelanjutan baik secara formal maupun informal.

"Dalam jaringan usaha anggota HIPKA baik di tingkat pusat, wilayah dan daerah," ucap Nurhadi.

Nurhadi dalam program kerja keempatnya akan memperjuangkan badan usaha anggota HIPKA dalam kerja sama dan fasilitas ekspor-impor dan peningkatan insentif teknologi.

"Serta (peningkatan) kapasitas SDM dan jaringan pasar/distribusi dengan lembaga/kementerian terkait," papar Nurhadi.

Selain itu, Nurhadi juga meminta kewira usahaan menjadi materi di latihan kader HMI dan kurikulum pendidikan nasional.

"Materi kewira usahaan perlu ditanamkan sejak dari awal, agar terbentuk karakter wira usaha yang kuat," kata Nurhadi.

Editor


Komentar
Banner
Banner