bakabar.com, JAKARTA – Kepergian Ratu Elizabeth II pada Kamis (8/9) sudah barang tentu membuat dunia dirundung duka. Namun, siapa sangka, mangkatnya sang ratu ternyata telah diprediksi berabad-abad lalu.
Adalah Michel de Nostradame, seorang peramal, okultis, dan dokter Prancis yang meramalkan kejadian suram di masa depan. Pria yang akrab disapa Nostradamus ini menuangkan prediksi tersebut dalam sebuah buku bertajuk Les Propheties pada tahun 1555.
Dari 6.338 ramalan yang dia tulis, terselip sebuah prediksi mengenai Kerajaan Inggris dan Ratu Elizabeth. Terawangan itu menyatakan bahwa sang ratu akan berpulang pada 2022, berjarak hanya lima tahun dari masa hidup ibunya sendiri.
Bukan cuma ramalan Nostradamus yang benar-benar terwujud. Sederet prediksi lain, baik yang dinyatakan peramal 'tokcer' atau kartun sekali pun, juga menjadi kenyataan. Merangkum berbagai sumber, berikut ulasannya.
Ramalan Baba Vanga, dari Persitiwa 9/11 hingga Tsunami Aceh
Baba Vanga menjadi peramal lain yang hampir semua prediksinya akurat. Saking tepatnya, dia sampai dijuluki sebagai 'Nostradamus dari Balkan.' Salah satu ramalan yang benar-benar mencengangkan dunia, ialah peristiwa 9/11.
Pada tahun 1989, Baba Vanga pernah berkata, "Horor, horor! Saudara-saudara Amerika bakal jatuh setelah diserang oleh burung baja. Serigala-serigala akan melolong di semak-semak, dan darah tak berdosa akan tercurah."
Dua belas tahun setelahnya, atau pada 11 September 2001, perkataan tersebut jadi kenyataan. Kelompok ekstremis Islam membajak pesawat komersial, lalu menghantamkannya ke World Trade Center di New York, hingga menewaskan ribuan jiwa.
Tak cuma itu, sang peramal buta pun pernah menerawang soal Tsunami Boxing Day, alias Tsunami Aceh yang terjadi pada 2004. Baba Vanga berkata, "Daerah dingin menjadi hangat dan gunung berapi terbangun. Gelombang besar akan menutupi pantai besar yang dipenuhi orang dan kota, dan semuanya akan hilang di bawah air. Semuanya akan mencair, seperti es."
Benar saja. Sehari setelah Natal, tepatnya 26 Desember, air setinggi 100 kaki menghantam kota pesisir berpenduduk 320.000 jiwa itu. Akibatnya, lebih dari 100.000 jiwa melayang, bangunan terlipat, pohon serta mobil pun tersapu.
Kartun The Simpson Ramalkan Invasi Rusia ke Ukraina
Peristiwa 9/11 ternyata juga pernah diramalkan terjadi oleh kartun asal Amerika, The Simpsons. Dalam episode bertajuk "New York City Against Homer," terlihat tulisan New York, angka 9, dan gedung kembar yang dianalogikan sebagai angka 11.
Episode itu mengudara empat tahun sebelum kejadian, tepatnya pada 21 September 1997. Tidak sedikit orang yang meyakini kisah The Simpsons tersebut adalah peringatan atas kejadian tak mengenakkan yang menjadi sejarah kelam Amerika.
Setahun setelahnya, The Simpsons kembali menayangkan peristiwa yang saat ini benar-benar terjadi. Adalah invasi Rusia ke Ukraina, momen yang digambarkan dalam episode "Simpson Tide" pada 29 Maret 1998.
Dikisahkan, salah satu karakter, Homer, tak sengaja menembak kapten kapal selam ke perairan Rusia. Kemudian, kisah berlanjut ke situasi di mana Rusia mengungkap Uni Soviet tidak pernah benar-benar bubar, pasukan beserta tank turun ke jalan saat Tembok Berlin kembali didirikan.
Benar saja, pada 2014, Rusia mengeklaim kontrol penuh atas wilayah Crimea yang dulunya adalah bagian Ukraina. Delapan tahun setelahnya, Negeri Beruang Putih itu kembali menyerang sejumlah wilayah kunci Ukraina.
Kenapa Ramalan Bisa Benar-Benar Terwujud?
Demikianlah segelintir ramalan yang jadi kenyataan. Dalam psikologi, fenomena terwujudnya ramalan dikenal sebagai postdiksi atau semacam cocoklogi. Kondisi ini membuat Anda tidak mungkin menebak apa yang seseorang prediksi sebelum peristiwa itu terjadi.
Boleh jadi, Anda mulanya juga tak mempercayai ucapan seseorang soal ramalan. Namun, usai sebuah peristiwa terjadi, Anda bakal menemukan 'potongan' yang membuatnya terlihat seperti dia benar-benar sudah tahu selama ini.
Sementara itu, sumber lain menjelaskan fenomena ini sebagai penerapan atas hukum Law of Attraction. Hukum ini menyatakan bahwa rasa positif menarik rasa negatif, begitu pun dengan rasa negatif yang menarik rasa positif.
Hal ini berarti ketika seseorang memikirkan sesuatu, dia menciptakan energi yang akan menarik hal terkait dirinya. Pikiran orang tersebut secara langsung membentuk peristiwa yang terjadi dalam hidupnya. (Nurisma)