bakabar.com, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir khawatir jika pengelolaan dana pensiun (Dapen) milik BUMN akan berbuntut pada gagal bayar. Menurutnya, kejadian gagal bayar berpotensi terjadi dalam kurun waktu dua tahun ke depan.
Hal itu disampaikan Erick saat menghadiri rapat kerja (Raker) dengan komisi VI DPR. “Saya takut, satu atau dua tahun ke depan jadi bom waktu,” ungkap Erick Thohir di gedung DPR, Jakarta, Senin (13/2).
Jika dibiarkan, para pensiunan BUMN tidak akan menerima haknya. Dalam laporannya, pengelola Dapen BUMN menyebutkan kondisinya sedang sakit atau mengalami kondisi keuangan yang buruk.
Hanya sekitar 35 persen dari total Dapen BUMN yang terpantau memiliki baik. Sisanya berpotensi mengalami gagal bayar. Hal itu, sangat disayangkan Erick karena sejumlah perusahaan BUMN saat ini terus mengalami perbaikan, sementara Dapen BUMN justru berada di kondisi terburuk.
Baca Juga: Menteri BUMN Pamer Laba BUMN Rp179 triliun, Serapan Anggaran Capai 99,06%
Baca Juga: Kesempatan Emas! Erick Thohir Beri Kesempatan Berkarir di BUMN
"BUMN sudah kami perbaiki, tapi ke depan tidak ada jaminan pensiunan BUMN tidak mendapatkan manfaat (dana pensiun). Ini jadinya kontradiksi," tegasnya.
Oleh karena itu, pemerintah telah menyiapkan proyek 'Buku Biru' yang tujuannya untuk melindungi Dapen BUMN. Harapannya para pensiunan BUMN tetap dapat menerima haknya.
Buku Biru itu nantinya akan digunakan sebagai panduan untuk memastikan dana pengelolaan pensiunan BUMN tidak mengalami gagal bayar.
“Ferbruari-Maret ini sedang kami buat Buku Biru petunjuk teknis bagaimana pengelolaan Dapen yang benar. Jangan sampai investasi yang dilakukan Dapen ini bodong lagi,” pungkas Erick.
View this post on Instagram