Relax

Ngaku Mau Beli Manchester United, Elon Musk: Itu Hanya Lelucon

apahabar.com, BANJARMASIN – Bos Tesla dan SpaceX, Elon Musk, belum lama ini membuat cuitan di Twitter…

Featured-Image
Bos Tesla dan SpaceX , Elon Musk belum lama ini membuat cuitan di Twitter pribadinya hingga membuat heboh media sosial. Foto-Net

bakabar.com, BANJARMASIN – Bos Tesla dan SpaceX, Elon Musk, belum lama ini membuat cuitan di Twitter pribadinya hingga membuat heboh media sosial.

Dalam cuitan yang merupakan lanjutan dari pernyataannya yang menyatakan dukungan kepada dua partai Amerika Serikat, Republik dan Demokrat. Orang kaya nomor satu di dunia ini mengaku tertarik mengakuisisi MU dari keluarga Glazer.

“Juga, saya membeli Manchester United. Terima kasih kembali,” tulis Elon Musk dalam akun twitter miliknya.

Banyak penggemar Manchester United antusias dengan cuitan Elon Musk tersebut. Puluhan ribu komentar dan ratusan ribu likes dan retweet memenuhi pernyataan pria 51 tahun itu.

Pada akhirnya, fans MU hanya bisa gigit jari. Ia mengklarifikasi bahwa cuitan itu sekedar lelucon.

“Tidak, itu hanya lelucon panjang di Twitter. Saya enggak bakalan membeli tim-tim olahraga manapun,” tulis Musk saat membalas pertanyaan seorang penggemar.

img

Desakan agar Keluarga Glazer menjual Manchester United sendiri sudah menggema sejak lama. Keluarga Glazer dianggap sebagai salah satu sosok yang paling bertanggung jawab di balik keterpurukan MU saat ini.

Manchester United terakhir kali juara Liga Inggris pada 2013. Sejak Sir Alex Ferguson mundur, MU tak lagi bisa berkuasa di Premier League.

Sedangkan trofi terakhir yang dimenangkan ‘Setan Merah’ adalah Liga Europa pada 2017. Dengan demikian, Man Utd sudah lima tahun hampa trofi.

Malcolm Glazer secara bertahap membeli kepemilikan saham Man Utd pada periode 2003-2005. Setelah Malcolm meninggal dunia pada 2014, kepemilikan saham Man Utd dibagi ke anak-anak keluarga Glazer.

Keluarga Glazer seringkali dianggap hanya melihat Manchester United sebagai salah satu lini bisnis mereka semata dengan keuntungan jadi prioritas utama.

Namun bila dilihat dari aktivitas belanja pemain yang dilakukan Man Utd dari musim ke musim, hal tersebut tak sepenuhnya tepat. Dalam satu dekade terakhir, Man Utd seringkali jadi tim paling menonjol dalam bursa transfer dengan pembelian pemain-pemain berlabel mahal.

Sebagai contoh, Harry Maguire berlabel bek termahal di dunia ketika dibeli Manchester United dari Leicester City.



Komentar
Banner
Banner