bakabar.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyatakan Pemerintah Indonesia akan bernegosiasi untuk pembebasan Philip Mehrtens. Hal itu direspons TPNPB-OPM.
"Hal ini bagus, dan kami menyambut baik atas sikap bijaksana Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk bersedia berbicara dengan kami," ujar Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom kepada bakabar.com, Selasa (4/7) siang.
Tapi, sebelum itu. Ada hal yang mesti dilakukan pemerintah. TPNPB-OPM meminta Presiden Jokowi untuk menarik pasukan TNI di Nduga, Papua.
"Dan Presiden Indonesia harus hentikan operasi militer di Nduga sebelum bebaskan pilot," ujarnya.
Baca Juga: OPM Bantah Eksekusi Kapten Philips 1 Juli
Di sisi lain, TPNPB-OPM tegas membantah meminta uang tebusan. Sembom juga mengatakan, mereka tidak pernah menyebut angka Rp5 miliar.
"TPNPB Komando Daerah Pertahanan III Nduga Derakma di bawah Pimpinan Brigadier General Egianus Kogoya dan Pasukannya tidak pernah minta uang tebusan," ujarnya.
Hal itu bertentangan dengan pernyataan Polda Papua. Bahwa OPM pimpinan Egianus Kogoya itu meminta uang tebusan Rp5 miliar.
"Jadi sebenarnya uang ini hanya untuk kebutuhan Kapolda Papua dan anggotanya, jadi uang sudah habis di tangan polisi," tuding Sembom.
Baca Juga: Serangan TPNPB-OPM di Koramil Nduga Tewaskan 7 Prajurit, TNI Membantah
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyatakan, pemerintah tak akan lepas tangan. Mereka terus berupaya melakukan negosiasi untuk membebaskan Philip.
"Kami akan terus berusaha, bernegosiasi. Sebetulnya banyak hal yang kita lakukan di sana, tetapi tidak bisa saya buka di sini," kata Jokowi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (3/7) tadi.