bakabar.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan saat ini Indonesia berfokus memanfaatkan bonus demografi yang akan mencapai puncak dalam 13 tahun mendatang atau pada 2045.
"Indonesia memiliki visi untuk menjadi negara maju berpendapatan tinggi sebagaimana dijabarkan dalam Visi Indonesia Emas 2045," katanya dalam pertemuan dengan Secretary General of Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) Mathias Cormann sebagaimana dikutip dari keterangan resmi, Selasa (11/7).
Ia menjelaskan usaha seluruh pemangku kepentingan pada setiap lini, baik pada aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup diperlukan untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
Untuk itu, sebagai salah satu key partner dari Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) semenjak tahun 2007, Indonesia juga terus meningkatkan hubungan kerja samanya dengan OECD.
Baca Juga: Waspada, OECD Prediksi Pemulihan Ekonomi Global Rapuh
Menko Airlangga menyampaikan apresiasi atas dukungan yang selama ini diberikan oleh OECD dalam bentuk kajian, review, diseminasi kebijakan global, hingga dukungan terhadap upaya Indonesia meningkatkan standar kebijakan dan regulasinya.
Kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan OECD tersebut merupakan implementasi dari Framework of Cooperation Agreement (FCA) and Joint Work Program (JWP) yang disusun berdasarkan kepentingan dan prioritas strategis Indonesia.
“OECD yang beranggotakan negara maju senantiasa mempromosikan standar regulasi dan kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkualitas," katanya.
OECD membagikan kepada Indonesia bagaimana pengalaman negara anggota OECD lain dalam memanfaatkan keunggulan demografis dan hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk menuju negara maju dan berpendapatan per kapita tinggi.
Baca Juga: Bonus Demografi Sampai 2038, Airlangga: Generasi Muda Harus Wirausaha
Menanggapi hal tersebut, Sekjen OECD Mathias Cormann mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan mitra strategis OECD.
"OECD akan siap memberikan dukungan terhadap Indonesia baik dalam kerangka implementasi FCA dan JWP, maupun prioritas strategis Indonesia menuju negara maju," katanya.