Bonus Demografi

Bonus Demografi Sampai 2038, Airlangga: Generasi Muda Harus Wirausaha

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengingatkan bonus demografi Indonesia hanya terjadi sampai 2038.

Featured-Image
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan keynote speech pada acara Standard Chartered 160th Dinner Anniversary, Jakarta, Kamis (15/6/2023) Foto: Kemenko Perekonomian

bakabar.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengingatkan bonus demografi Indonesia hanya terjadi sampai tahun 2038. Oleh sebab itu, ia mengingatkan para generasi muda agar memanfaatkan momentum tersebut dengan sebaik-baiknya agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap atau jebakan pendapatan bagi kelas menengah.

“Indonesia terhenti bonus demografi itu di 2038. Artinya, usia di bawah 17 dan usia di atas 60 itu lebih rendah dari usia produktif,” kata Airlangga di acara Indonesia Net Zero Summit 2023 di Djakarta Theater, Sabtu (24/6).

Selain itu, Airlangga mendorong generasi muda agar mau berwirausaha, sebagai salah satu langkah untuk menjadi negara maju. Berwirausaha menjadi salah satu indikator penting dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara maju di tahun 2045.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2045, Bappenas Targetkan 7 Persen

"Jumlah interpreneur kita hanya 3%, kita harus naikin dia menjadi 5%. Nah kemudian tentunya kita melihat ke depan yang paling penting sumber daya manusia," ujar Airlangga.

Untuk meningkatkan SDM, Airlangga menyinggung pentingnya pendidikan. Menurutnya dengan pendidikan yang baik dan berkualitas, akan menciptakan SDM yang unggul dan andal. Sehingga dengan SDM yang unggul dan andal, akan mampu menjawab tantangan bonus demografi.

'Dan tentunya, harus punya inovasi," tegasnya.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Meningkat, Indef: Sulit Wujudkan Indonesia Emas 2045

Dengan demikian, Airlangga melihat pentingnya Indonesia menuju 2045 lantaran di tahun tersebut Indonesia diharapkan berpendapatan USD20.000 per tahun. Untuk mencapai itu, dia menyebut masyarakat usia produktif harus dilibatkan masuk ke pasar tenaga kerja.

Di samping itu, Indonesia sebagai negara maritim harus menguasai ekonomi biru, serta mendorong ekonomi hijau. Pasalnya, kedua sektor itu tidak boleh dilupakan seiring potensinya yang sangat besar.

“Tentu kita juga mendorong green economy, dan Indonesia sudah komitmen 2060 zero emission. Ke depan, dalam 10 tahun, kita akan kembangkan energi berbasis hijau,” pungkasnya. 

Editor
Komentar
Banner
Banner