Religi

Nasehat Gus Mus ‘Menyikapi’ Covid-19

apahabar.com, BANJARMASIN – KH Mustofa Bisri atau yang dikenal dengan Gus Mus memiliki pandangan menarik tentang…

Featured-Image
KH Mustofa BisriSumber; net

bakabar.com, BANJARMASIN - KH Mustofa Bisri atau yang dikenal dengan Gus Mus memiliki pandangan menarik tentang Covid-19. Berikut kutipan nasehat ulama yang juga seniman tersebut.

"Ketahuilah, kepanikan global yang disebabkan makhluk Allah yang sangat lembut ini ‘masih terlalu kecil’ dibanding kepanikan akbar yang terjadi di yaumil qiyamah."

"Ada yang memandang pandemi ini sebagai musibah, pelajaran dan juga pencucian atas dunia."

"Kita biasanya mengejar dunia, sekarang dipaksa menjaga jarak dengan dunia sehingga langit pun menjadi bersih dan cerah."

"Dulu kita sibuk dengan dunia, tanpa jarak, sampai jarang di rumah. Dengan keluarga berjarak, dengan diri kita sendiri, apalagi! Kita dipaksa kembali pada keluarga kita dan diri kita sendiri. Wabah menghancurkan keangkuhan kita."

"Yang kaya menjadi sombong karena kekayaannya, yang berpangkat karena pangkatnya, yang berilmu karena ilmunya. Kini mereka semua -yang kaya, yang berilmu yang berpangkat- semua kelimpungan."

"Kita diajak Allah untuk menengok diri kita sendiri sebagai manusia saja, tanpa embel-embel tanpa gelar, sebagai anak cucu adam. Kullukum min adam. Wa adam min turab. Setiap darimu adalah anak cucu adam, dan adam adalah dari tanah. Kita lupa kita bersaudara sama-sama sebagai anak cucu adam. Kita lupa asal kita tanah!"

"Kita diutus menjadi khalifah di atas dunia, tapi justru menjadi hamba dunia. Ini mesti menjadi penerungan kita dimasa sulit ini, ketika kita sendiri dengan Allah, agar kita bisa kembali ‘menjadi hamba Allah yang dhaif’ dan kemudian bertobat."

"Tapi dengan ujian seperti inipun kita masih angkuh. Kita sibuk membersihkan jasad, tapu kita lupa membersihkan diri. Kita satu jam dua jam membersihkan badan, itu bagus, tapi kita lupa membersihkan ruh yang menjadi inti diri kita."

"Kita minta tolong kepada Allah tapi masih berjarak dengan Allah dan masih lengket dengan dunia. Keangkuhan (karena ilmu, harta, pangkat) dan kedekatan kita dengan dunia itulah yang membuat kita berjarak dengan Allah. Oleh karena itu marilah kita bertobat."

Editor: Muhammad bulkini



Komentar
Banner
Banner