Pemkab Tapin

Musim Tanam 2023, Produksi Cabai Hiyung di Tapin Ditarget 1.000 Ton

Penjabat (Pj) Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin bersama Jajaran Forkopimda melakukan penanaman awal cabai hiyung secara simbolis pada musim tanam tahun ini.

Featured-Image
Pj Bupati Tapin Muhammad Syarifuddin bersama Forkopimda saat penanaman cabai Hiyung secara simbolis. Foto - Humas Pemkab Tapin.

bakabar.com, RANTAU - Musim tanam cabai hiyung di Tapin sudah tiba. Seiring penanganan dan luasan lahan, ditargetkan hasil panen dapat mencapai 1.000 ton.

Simbolis penanaman cabai hiyung dalam dalam musim tanam 2023 dilakukan Penjabat (Pj) Bupati Tapin, Muhammad Syarifuddin, Kamis (23/11). 

Diketahui cabai rawit hiyung memiliki kepedasan hingga 17 kali lipat dari cabai lain. Varietas ini sendiri dibudidayakan oleh hampir 75 persen petani warga Desa Hiyung.

Awalnya hanya ditanam di atas lahan sekitar 30 hektare, tetapi sekarang telah mencapai 215,5 hektar di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, serta di Kecamatan Candi Laras Selatan.

Uniknya tingkat kepedasan cabai rawit hiyung ini akan berkurang, ketika ditanam di daerah lain. Inilah yang membuat cabai hiyung belum bisa dibudidayakan di seluruh Tapin.

Adapun rata-rata produksi sekitar 938,14 ton tiap tahun atau 90 kwintal per hektare setiap musim. Selain dijual langsung, cabai hiyung menjadi bahan produk olahan di antaranya sambal, kecap pedas, garam rujak, abon cabai, saos cabai dan lain-lain.

Sementara untuk musim tanam 2024, Pemkab Tapin mendorong terjadi peningkatan hasil panen. 

"Untuk musim tanam selanjutnya, kami menargetkan peningkatan produktivitas dan luasan lahan tanam guna pencapaian sasaran produksi hingga diatas 1.000 ton," tegas Muhammad Syarifuddin.

Agar target tercapai, instansi terkait dan kelompok tani diharapkan konsisten membantu pelaksanaan pengelolaan dengan teknik budidaya yang benar, penyiapan sarana produksi seperti pupuk, benih dan pestisida, serta pengendalian hama.

"Perlu juga antisipasi dini terhadap perubahan iklim yang bisa menyebabkan kekeringan, karena target sasaran produksi harus dapat dicapai," harap Syarifuddin.

Editor


Komentar
Banner
Banner