bakabar.com, JAKARTA - Masuk musim panen cengkeh di Natuna, Kepulauan Riau, para petani kesulitan mencari "tukang panjat" atau buruh panen.
Junaidi salah satu petani cengkeh di Natuna mengeluhkan hal itu. Menurutnya, tukang petik buah cengkeh semakin berkurang karena setiap keluarga memiliki kebun cengkeh sendiri.
"Kendala kita di sini salah satunya tidak ada tukang panjat (tukang petik buah cengkeh) apa lagi pada saat puncak panen nanti, tidak ada orangnya," ungkap Junaidi di Natuna, Senin (20/2).
Dia menambahkan, "Biasanya kita harus mencari tenaga upah panjat dari luar daerah, sekarang belum ada, kendalanya begitu."
Baca Juga: Jelang Panen Raya, Petani Buah Naga di Banyuwangi Khawatir Harga Anjlok
Saat ini, menurut Junaidi, belum masuk puncak panen, sekitar satu bulan ke depan diperkirakan saat puncak panen tiba akan banyak cengkeh terbuang jika tidak ada tenaga upah panjat dari luar masuk ke Natuna.
"Apa lagi masuk bulan puasa, sepertinya mereka enggan datang, kalau pun ada pasti upah panjat akan naik tidak seperti biasanya," kata Junaidi.
Upah normal panen cengkeh di Natuna kisaran Rp8.000 hingga Rp9.000, jika kekurangan tenaga upah panjat maka bisa jadi akan naik dari harga tersebut sesuai kesepakatan.
Harga cengkeh di Natuna saat ini berkisar Rp95 ribu per kilo untuk yang kering dan Rp25 ribu hingga Rp30 ribu untuk yang masih basah.
Baca Juga: Atasi Persoalan Pupuk Petani, Jokowi Resmikan Pabrik PT PIM Aceh
Dia juga menjelaskan, panen cengkeh jika sudah masuk pada puncak panen harus segera di panen serentak, jika tidak kualitas dan berat cengkeh akan jauh berkurang dari normal.
"Kita tunggu pada saat buah cengkeh sudah dominan berwarna agak kekuningan, jika sudah merah atau bunganya sudah mekar itu kita rugi, beratnya akan jauh berkurang," ujarnya.
Biasanya, satu orang hanya mampu panen satu pohon dalam satu hari dan itu tergantung jarak dan medan kebun cengkeh. Sementara itu, mayoritas petani cengkeh di kepulauan Natuna berada di lereng bukit.
Baca Juga: Petani Kopi Samustida Wujudkan Sentra Kopi di Kabupaten Sambas
"Hal itu menyebabkan kesulitan petani untuk mencari tenaga atau orang yang mau menjadi tenaga upah panjat dengan kondisi pada saat puasa," kata Junaidi.
Saat ini, panen cengkeh di Natuna masih menggunakan cara tradisional, yakni dengan memanjat secara langsung pada pohon cengkeh. Adapun rata rata pohon cengkeh di daerah tersebut sudah berusia tua dan besar.