bakabar.com, JAKARTA - Gangguan teknis saat pengisian ulang BBM diduga menjadi biang keladi kebakaran maut di Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara.
Lebih detail, polisi menemukan gangguan teknis tersebut terjadi saat pengisian ulang BBM pada Jumat (3/3) sekitar pukul 20.00 WIB.
Mulanya, BBM jenis Pertamax dibawa dari Kilang Pertamina Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat untuk disimpan di depo Pertamina Plumpang.
"Gangguan teknis yang terjadi saat pengisian menyebabkan adanya tekanan berlebih yang membuat depo Pertamina terbakar," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit usai mengecek TKP kebakaran.
Baca Juga: DVI Pakai 3 Metode Identifikasi Jenazah Kebakaran Depo Plumpang
Sehingga dugaan awal adanya gangguan teknis saat pengisian BBM yang menjadi titik awal penyebab kebakaran tersebut perlu untuk diselidiki lebih lanjut.
"Jadi, tim gabungan Polda Metro Jaya dan Bareskrim melaksanakan olah TKP awal di dalamnya ada Puslabfor kemudian pusident/pusinafis dan tentunya kami mendatangi titik awal terjadinya kebakaran," jelasnya.
"Saat ini sedang dalam pendalaman, tentunya saat ini saya belum bisa jelaskan karena saat ini tim sedang bekerja," sambung Sigit.
Mendalami gangguan teknis, tentunya tim akan menanyakan kepada saksi-saksi yang diperlukan mulai dari masyarakat hingga manajemen Depo Pertamina Plumpang, bahkan dari kalangan ahli.
Baca Juga: Satu Anak Korban Kebakaran Plumpang Belum Ditemukan
Sehingga menjadi satu kesimpulan terkait dengan penyebab terjadinya kebakaran. Pertamina mendukung kepolisian melakukan investigasi guna mendalami munculnya percikan api yang menyambar penampung BBM tersebut.
Komisaris PT Pertamina (Persero) Pahala Mansuri mengatakan bahwa Pertamina akan berusaha membantu Polri untuk melakukan investigasi mendalam terkait penyebab terbakarnya depo Pertamina Plumpang tersebut.
Namun hingga saat ini pihaknya masih belum dapat memastikan apa yang menjadi penyebab terbakarnya depo Pertamina tersebut.
BPBD DKI Jakarta mencatat sebanyak 1.085 warga mengungsi di beberapa tempat imbas kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jumat (3/3) malam. Tercatat, sebanyak 17 jiwa korban meninggal dunia, luka berat sebanyak 49 orang, dan luka sedang sebanyak dua orang.