bakabar.com, BANJARMASIN – Mulai esok, Rumah Sakit Daerah Idaman (RSDI) Banjarbaru bakal kembali membuka pelayanan untuk pasien baru.
“Instalasi gawat darurat (IGD) RSDI mulai dapat menerima pasien baru. Khusus untuk pasien kegawatdaruratan Covid-19, dan kegawatan kebidanan, selama ruang perinatologi masih tersedia,” ungkap Direkur RSDI Dr Endah Labati Silapurna lewat pengumuman terbaru di akun instagram RSDI, Kamis (5/8) malam.
Namun dengan keterbatasan ruangan, tenaga, dan oksigen, RSDI meminta pasien yang datang ke IGD dapat bersabar.
“Dan tidak menuntut di luar kemampuan RSDI,” demikian pengumuman tersebut.
Ruang perinatologi merupakan fasilitas rawat inap yang disediakan khusus untuk pasien bayi baru lahir sampai usia 28 hari. Sedangkan IGD untuk menangani kegawatdaruratan pasien Covid-19.
Untuk diketahui, fasilitas kesehatan RSDI dibuka lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.
Lantaran penuh sesak akan pasien Covid-19, RSDI tidak lagi menerima pasien Covid-19 sejak 30 Juli hingga 8 Agustus.
“Sehubungan dengan banyaknya tenaga kesehatan terkonfirmasi Covid-19 maka RSD Idaman tidak menerima pasien baru rawat inap kecuali kasus obsgin atau bersalin hingga 8 Agustus. Dan dibuka kembali pada 9 Agustus,” demikian bunyi pengumuman, kala itu.
Dor! Dor! Dor! Pembunuh Perawat RSDI Banjarbaru Rundy Tumbang
Pemkot Banjarbaru terpaksa mengalihkan semua pelayanan kegawatdaruratan Covid-19 ke sembilan rumah sakit lain, termasuk RS swasta.
Untuk diketahui, situasi pandemi Covid-19 di Banjarbaru dan Banjarbaru belum membaik mesti PPKM level IV diterapkan. Hingga kini, penularan Covid-19 di Banjarmasin maupun Banjarbaru masih terbilang sama-sama masif.
Sejak diterapkannya PPKM level IV, dalam periode 26-30 Juli, jumlah warga yang dikonfirmasi terinfeksi Covid-19 malah bertambah sebanyak 795 orang di Banjarmasin, dan 571 di Banjarbaru atau mencakup 40% kasus konfirmasi Provinsi Kalimantan Selatan.
Sedangkan warga yang dinyatakan sembuh bertambah sebanyak 281 di Banjarmasin dan 187 orang di Banjarbaru. Adapun kasus kematian bertambah sebanyak 12 di Banjarmasin dan 24 orang di Banjarbaru.
Lantas, bagaimana situasinya kini?
Masih menggunakan data Kementerian Kesehatan periode 1-4 Agustus, jumlah warga yang dikonfirmasi terinfeksi Covid-19 di Banjarmasin bertambah sebanyak 607 orang, dan 309 di Banjarbaru. Adapun kasus kematian bertambah sebanyak 16 di Banjarmasin dan 18 orang di Banjarbaru.
Sebagai gambaran, dalam periode 3 Agustus kemarin terdapat sebanyak 319 kasus penularan, pasien rawat inap RS 38, dan meninggal 7.
Banjarbaru menjadi daerah dengan transmisi komunitas Covid-19 tertinggi di Kalsel. Sementara, Banjarmasin berada di posisi ketiga dengan 164 kasus terkonfirmasi Covid-19, rawat inap RS 81, dan meninggal 6.
PPKM Level IV: Banjarmasin Jauh Lebih Boros Ketimbang Banjarbaru