bakabar.com, BANJARBARU - Tidak hanya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Selatan pun akan turun tangan untuk mencegah kebarakan hutan dan lahan.
Langkah yang dilakukan MUI Kalsel adalah meminta semua ulama agar menyisipkan dampak membakar lahan dalam setiap tausiah atau khotbah.
"Sebagai tindak lanjut permintaan BPBD Kalsel, kami akan melakukan rapat internal untuk membahas penyisipan dampak karhutla dalam tausiah," papar Sekretaris MUI Kalsel, Nasrulah, Jumat (16/6).
"Melibatkan ulama dalam membantu penanganan karhutla merupakan ide yang bagus. Semoga masyarakat juga sadar dengan dampak dan bahaya membakar lahan," harapnya.
Sementara Plh Kalak BPBD Kalsel, Bambang Dedi Mulyadi, bersyukur dengan respons positif MUI Kalsel.
"Peran ulama dalam membantu pemerintah memang sangat diperlukan. Makanya kami menggandeng ulama dalam melakulan sosialisasi dampak karhutla," jelas Bambang.
"Kami yakin kerja sama tersebut akan sangat membantu dan efektif. Semoga masyarakat juga sadar untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar," pungkasnya.