bakabar.com, SAMPIT - Belum ada sepekan, kasus menghebohkan yang terjadi d Jalan Jenderal Sudirman Kilometer 3,5 Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Rabu (7/6) malam, sampai saat ini masih terus jadi perbincangan hangat warga setempat.
Bahkan, beragam spekulasi dugaan dan tanggapan masyarakat pun turut berkembang seiiring dengan tersebar luasnya video sadis pelaku di media sosial.
Pelaku adalah Murni, seorang ibu muda berusia 33 tahun yang tega menghabisi nyawa anak perempuannya yang masih berusia 4 tahun, dengan cara dibacok menggunakan sebilah parang, kemudian membawa buah hatinya tersebut yang sudah berlumuran darah duduk di tengah jalan.
Baca Juga: Tega! Seorang Ibu di Sampit Diduga Bacok Anak Kandung hingga Tewas
Motif dari perbuatan pelaku ini pun masih misteri hingga hari ini, sebab pelaku masih dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian di Polres Kotawaringin Timur.
"Pelaku saat ini masih dalam proses pemeriksaan, termasuk masalah kejiwaannya, nanti kalau sudah selesai akan kami sampaikan hasilnya," kata Kasatreskrim Polres Kotawaringin Timur, AKP Lajun Siado Rio Sianturi.
Pascakejadian sadis itu, kondisi Murni saat ini bisa dikatakan belum stabil, raut wajahnya terlihat datar dan tatapan matanya kosong, sehingga Polisi yang melakukan pemeriksaan harus memastikan kondisi kejiwaannya.
Baca Juga: Polisi Dalami Motif Ibu Bacok Anak Kandung hingga Tewas di Sampit
Sementara, dari informasi yang beredar, sebelum kejadian mengerikan itu terjadi, Murni kesehariannya adalah seorang pedagang, memiliki suami yang bekerja sebagai tukang bangunan yang sering mendapat pekerjaan di luar kota, dan satu orang anak perempuan.
Jauh sebelum peristiwa memilukan ini terjadi, rumah tangga mereka terlihat baik-baik saja, namun siapa sangka sikap Murni mendadak berubah hingga tega menghabisi nyawa anaknya.
Baca Juga: Nenek Pelaku Pembunuhan Anak di Sampit Tak Menyangka Cucunya Berbuat Sadis
Dugaan masyarakat pun berbagai macam pasca kejadian, ada yang mengatakan Murni tega membunuh anaknya akibat sering menyendiri karena kurang bersosialisasi, salah memahami ilmu agama yang dipelajarinya melalui media sosial hingga depresi lantaran dagangannya sepi pembeli, dan akibat sang suami jarang berkumpul bersama.
Namun apa pun itu, dugaan spekulasi dari masyarakat terkait penyebab Murni melakukan pembunuhan terhadap anaknya masih belum bisa dipastikan, hingga ada keterangan resmi dari pihak Kepolisian.