bakabar.com, JAKARTA - Pertemuan sektor listrik dan energi paling berpengaruh se-ASEAN akan kembali digelar di Jakarta pada tahun ini. Hal itu bertepatan dengan tahun Keketuaan Indonesia pada ASEAN Summit 2023.
Pertemuan itu merupakan kemitraan Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) bersama Enlit Asia yang akan menggelar dua acara besar di bidang industri dan bisnis ketenagalistrikan di Kawasan ASEAN. Acara itu akan terselenggara berkat dukungan PT PLN (Persero) sebagai Utility Host dan juga Kementerian ESDM.
Sekretaris Jenderal MKI Arsyadany G Akmalaputri menjelaskan gerakan transisi energi global ini perlu diperkuat dan dilaksanakan oleh semua negara termasuk anggota ASEAN.
"Diharapkan dalam acara ini para peserta pameran, konferensi dan pengunjung dapat bertukar informasi, pengetahuan, pengalaman dan teknologi terkini yang dapat mendorong penguatan dan percepatan transisi energi di kawasan ASEAN," ujar Arsyadany saat ditemui di Jakarta, Rabu (5/4).
Baca Juga: Indonesia Ajak ASEAN Terapkan Pasar Karbon untuk Cegah Perubahan Iklim
Menurutnya, transisi energi berkelanjutan telah menjadi salah satu isu yang diprioritaskan, di mana seluruh negara diharapkan ikut mempercepat sistem energi global yang berkelanjutan.
"Transisi energi merupakan proses ekstensif yang perlu dilakukan oleh negara-negara termasuk negara-negara ASEAN untuk mengurangi emisi karbon yang menyebabkan perubahan iklim," jelasnya.
Kesepakatan dalam transisi energi bertujuan untuk mencapai tujuan yang sama yaitu pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan yang lebih bersih.
Adapun acara Enlit Asia 2023 yang bertepatan dengan peringatan Hari Listrik Nasional Indonesia ke-78 (HLN 78) akan berlangsung pada 14 November 2023 di Indonesia Convention Exhibition (ICE).
Baca Juga: Transisi Energi yang Berkeadilan Tidak Hanya Menurunkan Emisi Karbon
Acara gabungan itu melanjutkan kemitraan yang telah berhasil menghadirkan Powergen Asia yang pertama di Indonesia dan Hari Listrik Nasional Indonesia ke-73 pada tahun 2018.
Kerjasama kali ini akan menghadirkan lebih dari 350 peserta pameran dari seluruh dunia yang akan memamerkan teknologi dan inovasi terbaru yang mendukung transisi energi di seluruh ASEAN.
"Ditargetkan 12.000 pengunjung dari seluruh wilayah Indonesia dan ASEAN akan mendapat manfaat lebih dari 75 jam konten gratis yang disampaikan oleh penyedia teknologi dan solusi terkini," jelasnya.
Baca Juga: ASEAN Green Fund, Kemenkeu Arahkan AIF di Pendanaan Infrastruktur Hijau
Dengan berkumpulnya seluruh komunitas ketenagalistrikan, Arsyadani menilai, acara itu akan berkontribusi positif dalam mempercepat transisi energi di kawasan ASEAN terutama di Indonesia.
"Kemitraan ini telah memberikan kesempatan bagi MKI dan pemangku kepentingan sektor ketenagalistrikan Indonesia dalam mengakses teknologi dan informasi terkini untuk keberlanjutan pembangunan ketenagalistrikan nasional," pungkasnya.