Politik

Misteri Lima Capres PDIP Hanya Isapan Jempol Belaka

Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menyatakan misteri kemunculan lima nama bakal calon presiden yang dikabarkan telah melewati proses seleksi hanya

Featured-Image
PDI Perjuangan akan memperingati HUT ke-49, Senin (10/1) besok. Foto-Istimewa

bakabar.com, JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan menyatakan misteri kemunculan lima nama bakal calon presiden yang dikabarkan telah melewati proses seleksi hanya isapan jempol belaka.

Sebab, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menegaskan nama capres yang hendak diusung PDIP telah dikantongi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, bukan diputuskan melalui seleksi yang berjenjang.

"Info dari mana lima? Enggak benar itu kabar, sudah di kantong Bu Mega," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (3/2).

Lebih lanjut, ia memastikan bahwa proses nominasi kandidat capres dari PDIP merupakan kewenangan Megawati sebagai Ketua Umum. Sehingga, nama dan waktu untuk deklarasi calon presiden dari PDIP masih menunggu keputusan Megawati.

Hasto menambahkan bahwa Megawati akan memetakan konfigurasi nominasi capres di Pilpres 2024, termasuk melakukan kalkulasi politik merujuk manuver sejumlah partai maupun koalisi lain menghadapi Pilpres 2024.

"Momentum yang tepat, jadi Bu Mega akan lihat, kalkulasi dan komunikasi dalam keputusan beliau dalam umumkan capres tersebut,"ujarnya.

Diketahui, PDIP dikabarkan telah menetapkan lima bakal capres yang dinilai telah memenuhi kriteria dan syarat menuju Pilpres 2024.

Lalu, PDIP direncanakan akan mengerucutkan kembali menjadi tiga nama capres pada Maret 2023 mendatang. Selanjutnya, PDIP akan mengusung satu nama capres yang hendak diusung PDIP terjun gelanggang di Pilpres 2024 pada Juni mendatang.

Terlebih, PDIP tak merasa khawatir dengan proses kandidasi dan tarik ulur koalisi sejumlah partai yang mulai mengemuka. Sebab, PDIP mengantongi tiket mengusung capres tanpa menjalin koalisi dengan partai manapun.

Untuk itu, proses nominasi berjenjang yang dilakukan PDIP dinilai sebagai manuver politik untuk menyambut rajutan koalisi yang semakin tajam di Pilpres 2024.

Editor
Komentar
Banner
Banner