TRAVEL

Misteri Gunung Bondang di Kalteng, Ada Penampakan Makhluk Astral hingga Hewan Aneh

Masyarakat Dayak, selaku penghuni wilayah sekitar, pun sudah tak asing dengan beragam cerita astral yang dialami para pendaki

Featured-Image
Gunung Bondang di Kalimantan Tengah. Foto: Liputan6.

bakabar.com, JAKARTA - Wisata alam di Indonesia, terlebih yang bernuansa hutan belantara, agaknya masih lekat dengan kisah mistis. Tak terkecuali Gunung Bondang, gunung tertinggi di Kalimantan Tengah yang menyimpan segudang misteri.

Masyarakat Dayak, selaku penghuni wilayah sekitar, pun sudah tak asing dengan beragam cerita astral yang dialami para pendaki. Sebagaimana yang dirasakan Vivin Gusta, seorang blogger yang tergabung dalam Tim Ekspedisi Khatulistiwa.

Kala itu, Vivin dan timnya yang sedang melakukan ekspedisi, singgah sejenak di Puruk Batu Bondang karena cuaca tak bersahabat. Dia menuturkan, salah satu anggota timnya melihat penampakan makhluk astral.

Sosok tersebut berwujud pertapa tua berumur sekitar 80 tahun sedang bermeditasi dengan posisi terbalik: kaki di atas, kepala di bawah. Rambut dan jenggot putih, serta kuku panjang menghiasi penampilan misteriusnya.

“Temuan supranatural ini sayangnya tidak bisa diabadikan dengan kamera video maupun kamera foto. Walaupun sudah berulang kali dicoba, tetapi tetap saja tidak bisa diabadikan,” kenangnya, dikutip dari vivingusta.blogspot.com, Jumat (17/2).

Ritual Adat sebelum Mendaki Gunung Bondang

Hal yang dialami Vivin tersebut jadi salah satu alasan mengapa perlu dilakukan ritual sebelum berekspedisi ke Gunung Bondang. Sang blogger mengisahkan, ketika itu, dirinya beserta tim diminta melakukan serangkaian ritual adat terlebih dahulu.

Masyarakat setempat menyebut ritual tersebut sebagai Basi, di mana dilakukan di KM 45 yang menjadi base camp ekspedisi. Ritual dilanjutkan dengan potong pantan ketika mencapai Desa Sahurung di kaki Gunung Bondang.

Tak berhenti di situ, para pendaki diberikan gelang adat yang terbuat dari rajutan kulit kayu khusus. Rangkaian persiapan pra-ekspedisi diakhiri dengan menaburkan beras kuning dan putih kepada pendaki.

Masih berlanjut, saat melakukan ekspedisi, pendaki kembali diminta melakukan ritual kedua di bawah kaki Puruk Batu Pondang. Ritual itu berupa menyembelih dua ekor ayam berbulu putih dan merah sebagai sesaji untuk memohon izin kepada makhluk penunggu.

Tak sembarang orang boleh melakukan prosesi yang demikian. Tokoh adat dari desa setempat lazimnya didapuk untuk melakukan penyembelihan itu. Selanjutnya, pendaki wajib bermalam di kaki Gunung Bondang.

Hal tersebut dilakukan agar ‘kuncen’ memiliki waktu berdialog dengan penunggu gunung. Dengan begitu, mereka bisa menjelaskan maksud kedatangan tim yang berekspedisi dan makhluk gaib di sana tidak salah paham.

Selain melakukan serangkaian ritual adat, pendaki juga diwanti-wanti menghindari sejumlah pantangan. Di antaranya, berkata jorok, berteriak, tertawa lepas, buang hajat sembarangan, dan mengambil sesuatu tanpa permisi.

Jika itu dilanggar, niscaya pendaki akan kesurupan, bahkan tiba-tiba mendadak sakit. 

Kaya akan Flora dan Fauna ‘Aneh’

Terlepas dari kisah mistis yang menyelimutinya, Gunung Bondang menyimpan segudang flora dan fauna langka lagi bernilai ekonomis tinggi. Sebut saja, sejenis udang yang hidup di lumut basah.

Hewan tersebut tentu terbilang aneh. Sebab, alih-alih hidup di perairan sebagaimana udang lazimnya, fauna itu malah menetap di sela-sela rimbunan lumut endemik yang tumbuh subur di Puncak Lapak Pati.

Selain udang, kura-kura juga mampu hidup di gunung tersebut. Padahal, habitatnya jauh dari sumber air, bahkan kondisi cangkangnya ditumbuhi lumut. Binatang lain yang tak kalah aneh ialah lintah.

Lintah di belantara Gunung Bondang tak seperti hewan sejenis di tempat lain. Bentuknya tipis bak korek api. Ketika manusia lewat, fauna itu langsung datang berbondong-bondong seolah ‘kehausan’ setelah mencium bau darah.

Di sana juga terdapat juga anggrek dengan kuntum bunga yang memiliki 3 corak warna. Fauna lain yang berhasil ditemukan namun belum diteliti jenisnya, adalah jamur yang tumbuh di antara tebalnya lumut dengan corak warna yang kontras: merah dan putih.

Editor


Komentar
Banner
Banner