bakabar.com, JAKARTA - Konflik Hamas dan Israel berdampak pada harga minyak mentah dunia. Bikin Menteri ESDM, Arifin Tasrif khawatir.
Pasalnya harga minyak mentah sempat tembus di angka USD90. Sebelum pada akhirnya kembali melandai di angka USD86.
"Kami berharap ya jangan naik-naik dari USD90 lah. Level situ dulu lah," kata dia di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Jumat (13/10).
Baca Juga: Plh Dirjen Minerba Kementerian ESDM Diperiksa KPK!
Dari persepsi Indonesia, harga minyak mentah dunia tak boleh naik. Hal itu untuk menjaga keberadaan BBM di dalam negeri. Apalagi jelang pemilu.
"Kami menjaga keberadaan keberlangsungan BBM kita di dalam negeri. Di dalam situasi jelang pemilu semuanya agar tenang," katanya.
Di samping itu Tasrif punya penjelasan lain. Bahwa dia optimis minyak mentah akan terus melandai.
Baca Juga: ESDM Bantah Kabar Miring Smelter Kesulitan Memperoleh Bijih Nikel
Pasalnya, beberapa negara tengah beralih ke pasokan yang lain. Yakni batu bara. Selain itu, adanya sumber energi lain yang mengisi. Yang mana menyebabkan pemakaian dari minyak mentah jadi melandai.
"Kemarin kan minyak udah turun, kenapa, karena udah nyetok, terus kemudian juga makainya juga kelihatannya melandai karena juga ada alternatif lagi kan yang dipakai juga untuk mengisi," katanya
"Contohnya sekarang Jerman, Inggris batu bara makai lagi untuk bisa mengatasi musim dingin besok," tutupnya.