bakabar.com, BANJARMASIN - Pementasan drama kolosal “Pangeran Antasari” bakal digelar di gedung Sultan Suriansyah pada Minggu, 30 November 2024 pukul 20.00 Wita.
Pertunjukan seni ini dilaksanakan oleh komunitas seni Miniatur Production. Didukung penuh Kementerian Kebudayaan.
Pimpinan Produksi, Muhammad Azmi Arif bilang, drama kolosal kepahlawanan ini merupakan program dari Kementeria. Kebudayaan melalui Fasilitasi Bidang Kebudayaan (FBK) 2024.
Miniatur mendapat kesempatan ini setelah melalui seleksi ketat saat pendaftaran melalui pengajuan proposal pada Oktober lalu.
Dimana saat itu sedikitnya ada sebanyak 34 komunitas seni dari segala penjuru Indonesia yang turut mendaftarkan diri dan mengikuti kurasi.
“Alhamdulillah setelah melalui proses panjang, Miniatur menjadi salah satu perwakilan dari Kalimantan yang terpilih dan berhasil lolos,” kata Azmi saat konferensi pers, Selasa (26/11).
Dijelaskan Azmi, dalam pementasan ini sedikitnya bakal melibatkan 80 orang pegiat seni, baik seni peran, musik maupun tari.
“Kami juga melibatkan kolaborator. Kalau ditotal dengan kepanitiaan jumlahnya ada 150 orang,” jelasnya.
Sejauh ini lanjut Azmi, proses penggarapan masih terus berjalan. Pementasan drama kolosal berdurasi 90 menit tentunya bakal dikemas apik.
Suguhan seni tari, musik baik tradisional maupun modern menjadi balutan utuh yang menambah keindahan dalam pementasan.
“Pementasan ini tentunya akan megah. Banyak pesan-pesan kepahlawanan di dalamnya. Banyak pesan - pesan positif di dalamnya. Dan tentunya sangat menghibur,” ujar Azmi.
Pertunjukkan yang ditujukan kepada masyarakat umum ini juga disuguhkan secara gratis. Tanpa dipungut biaya. Azmi menargetkan ada sebanyak 1.000 pasang manata yang akan menyaksikan.
Tak hanya dewasa, target penonton tapi juga termasuk anak - anak. Dimana pihaknya bekerjasama dengan pihak sekolah untuk mengundang siswa/siswi baik dari tingkat SD, SMP hingga SMA.
“Dengan adanya pementasan ini harapan besar kami dapat mengedukasi masyarakat, serta dapat menjadi inspirasi di kehidupan kita,” harapnya.
“Jadi dipersilakan kepada seluruh masyarakat, khususnya di Kalsel untuk datang dan menyaksikan pertunjukan ini. Gratis tanpa dipungut biaya,” lanjut Azmi.
Sementara itu, Sutradara Musrifani mengungkapkan, dalam pementasan ini melibatkan sejumlah aktor maupun aktris teater asal Kalsel yang sudah berpengalaman.
“Tentunya ini menjadi tantangan tersendiri bagi saya karena sudah dipercaya untuk menyutradarai pementasan teater kolosal ini,” imbuhnya.
Lebih jauh dijelaskan pria yang akrab disapa Ncus ini, dalam pembuatan naskah mereka juga telah melakukan riset yang cukup mendalam.
“Naskah dibuat dari hasil riset yang dilakukan baik dari sumber sejarawan, juriat Pangeran Antasari, termasuk buku-buku yang menceritakan tentang kehidupan beliau (Pangeran Antasari),” jelasnya.
Adapun Fauzian Ansari sebagai tokoh utama yang berperan sebagai Pangeran Antasari mengaku bangga dapat memerankan tokoh pahlawan yang memiliki semboyan “Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing” ini.
Fauzian mengaku memerankan tokoh Pangeran Antasari merupakan suatu kebanggaan dan tantangan tersendiri baginya.
Dia pun harus melakukan observasi untuk mendalami karakter dalam penokohan ini.
“Saya juga sempat ziarah ke makam Pangeran Antasari, untuk meyakinkan diri,” ucapnya.