bakabar.com, SOLO - Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku tetap optimistis meskipun saat ini Ganjar Pranowo dikeroyok koalisi partai besar pada pemilihan presiden 2024 mendatang.
"Saya menanggapi hal biasa dinamika berdemokrasi. Peristiwa seperti ini sama seperti peristiwa tahun 2014 juga," ungkap Rudy ditemui Senin (14/08).
Sebagai kader PDI Perjuangan, Rudy menegaskan bahwa tugasnya yang utama adalah membantu menyelesaikan pekerjaan pak Jokowi sebagai presiden.
Baca Juga: PDIP: Silakan PPP Hengkang jika Sandiaga Batal jadi Cawapres Ganjar
"Program-programnya kita bantu lewat struktur-struktur partai. Koordinasi juga dengan struktur partai di eksekutif maupun legislatif," imbuhnya.
Bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Golkar menurut Rudy justru menjadi salah satu hal yang dapat memotivasi.
"Saya sebagai pejuang partai. Kalau di PDIP di keroyok sudah biasa, disakiti sudah biasa. Namun tidak ada kata menyerah untuk berjuang. Karena kita selalu dipesan oleh Bung Karno. Rasa sakit dalam perjuangan itu sementara. Namun jika kita menyerah rasa sakit itu akan terasa selamanya," terang Rudy.
Baca Juga: PDIP Klaim Golkar-PAN Tak Penuhi Syarat Koalisi, Pamer Tiket Capres
Dirinya pun tetap optimistis Ganjar akan menang dalam pemilihan Presiden 2024 mendatang. Hal itu terlihat dari filosofi yang dilakukan oleh petinggi partai saat ini. Salah satunya dengan simbol peci hitam
"Bu Mega memberikan simbol peci hitam. Peci ini adalah lambang perlindungan, jadi Ganjar ditugasi untuk melindungi tanah air bangsa dan negaranya," paparnya.
ia menambahkan, "Pak Jokowi memberikan gambaran garis-garis hitam putih. 'Garis' itu kepanjangan dari 'Ganjar RI satu', sudah jelas kan," tandasnya.