Hot Borneo

Meriahnya Lomba Bategangan Kelayangan di SMPN 8 Tamban Batola

apahabar.com, MARABAHAN – Mengisi waktu senggang seusai pelaksanaan penilaian akhir semester, SMPN 8 Tamban, Barito Kuala,…

Featured-Image
Puluhan anak-anak mengikuti lomba bategangan kelayangan yang digelar SMPN 8 Tamban, Kamis (23/6). Foto: Istimewa

bakabar.com, MARABAHAN – Mengisi waktu senggang seusai pelaksanaan penilaian akhir semester, SMPN 8 Tamban, Barito Kuala, menggelar lomba bategangan kelayangan (layang-layang), Kamis (23/6).

Berlangsung di halaman sekolah, lomba perdana ini cukup unik. Faktanya peserta bukan siswa sekolah bersangkutan, melainkan dari Sekolah Dasar (SD) di sekitar SMPN 8.

Aturan peserta pun ditetapkan berdasarkan jumlah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dari sekolah asal ke SMPN 8.

SD yang memiliki 7 alumnus di SMPN 8, berhak mendapatkan kuota pendaftar maksimal 5 orang. Adapun peserta dibatasi hanya 24 orang, karena mempertimbangkan durasi perlombaan.

“Total peserta berasal dari 6 SD di sekitar SMPN 8. Kalau tidak dibatasi, durasi lomba akan lebih lama lantaran banyak yang ingin mendaftar,” papar Wawan Setiawan, Kepala Sekolah SMPN 8 Tamban.

Meski peserta dibatasi, kemeriahan tidak berkurang. Anak-anak yang datang sejak pagi, sudah bersiap dengan kelayangan dan benang masing-masing.

Begitu lomba dimulai, satu persatu layang-layang mengudara ditimpali celotehan khas anak-anak. Teriakan kegirangan pun membahana mengiringi keberhasilan memutuskan tali layang-layang lawan.

Menggunakan sistem gugur, akhirnya Gilang Hermawan dari SDN Tinggiran Baru 3 yang berhasil menjadi pemenang.

“Rami banar (ramai sekali). Kalo bisa diadakan lagi tahun depan. Kami pasti umpat (ikut) lagi,” seru Gilang Hermawan.

Gilang Hermawan pun berhak atas hadiah senilai Rp400 ribu. Sementara runner up membawa pulang hadiah Rp200 ribu dan peringkat ketiga Rp100 ribu.

“Ide awal lomba ini sedianya mengisi waktu senggang, setelah pelaksanaan penilaian akhir semester. Selebihnya melestarikan budaya lokal, khususnya Kalimantan Selatan,” sahut Wawan.

“Kami juga mencoba menerapkan Kurikulum Merdeka yang salah satunya memuat kearifan lokal. Di sisi lain, kami sekaligus memperkenalkan SMPN 8 Tamban yang baru berdiri sejak 2019,” tandasnya.

img

Pertama kali digelar, lomba bategangan kelayangan yang digelar SMPN 8 Tamban cukup banyak menarik perhatian. Foto: Istimewa



Komentar
Banner
Banner