Tak Berkategori

Merger Direstui Jokowi, Pelindo Bentuk Empat Subholding

apahabar.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo dikabarkan telah menyetujui merger atau penggabungan PT Pelabuhan Indonesia atau…

Featured-Image
Setelah merger, perusahaan hasil penggabungan menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) resmi beroperasi mulai hari ini. Foto: Ist

bakabar.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo dikabarkan telah menyetujui merger atau penggabungan PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, dan Pelindo IV.

Kabar tersebut dikonfirmasi langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Kata Erick, peraturan pemerintah terkait integrasi Pelindo I-Pelindo IV juga telah dibuat dan disahkan Presiden Jokowi.

“Alhamdulillah, penggabungan empat BUMN pelabuhan, berintegrasi menjadi satu Pelindo sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Keuangan, dan PP dari Presiden Joko Widodo juga sudah disahkan,” ujar Erick dalam keterangan resmi, Jumat (01/10) malam, dilansir Viva.

Penggabungan ini dinilai akan membuat pelabuhan nasional semakin kuat. Bersatunya BUMN pelabuhan diyakini akan meningkatkan konektivitas maritim di seluruh Indonesia. Termasuk memperkuat daya saing BUMN.

“Seperti yang sering saya ungkapkan, penggabungan ini dilakukan untuk membuat industri kepelabuhan nasional yang lebih kuat, dan meningkatkan konektivitas maritim di seluruh Indonesia, serta meningkatkan kinerja dan daya saing BUMN di bidang kepelabuhan,” kata Erick.

Penggabungan BUMN akan menempatkan Pelindo menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia.

“Penggabungan akan dapat memaksimalkan sinergi dan penciptaan nilai tambah. Salah satunya, terbuka peluang perusahaan untuk go global. Integrasi ini menempatkan Pelindo menjadi operator terminal peti kemas terbesar ke-8 di dunia,” kata dia.

Bentuk Subholding

Selesai merger, nama perusahaan hasil penggabungan menjadi PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo. PT Pelindo resmi beroperasi mulai hari ini.

Direktur Utama Pelindo Prasetyo mengatakan merger Pelindo I-IV merupakan milestone perjalanan pelabuhan di Indonesia dan bagian dari rencana strategis pemerintah.

"Rencana ini akan berperan besar dalam pengembangan kepelabuhan nasional untuk lebih bisa bersaing dengan kompetitor dari mancanegara," ujarnya dikutip dari Bisnis.com.

Pasca-merger, Pelindo akan membentuk empat klaster bisnis atau subholding untuk anak perusahaan-anak perusahaan yang dimiliki oleh Pelindo I-IV.

Subholding dibentuk berdasarkan kategori bisnis. Keempat subholding tersebut adalah peti kemas, non-peti kemas, logistik & hinterland development, serta marine, equipment, & port services.

Pemfokusan klaster-klaster bisnis dinilai akan meningkatkan kapabilitas dan keahlian yang akan berdampak pada peningkatan kepuasan pelanggan, melalui kualitas layanan yang lebih baik dan peningkatan efisiensi dalam penggunaan sumber daya keuangan, aset, dan SDM.

Dalam merger ini, PT Pelindo II akan bertindak sebagai surviving entity atau perusahaan penerima penggabungan.

Sementara, Direktur Utama Pelindo II yang juga OC Integrasi Pelindo Arif Suhartono menyampaikan salah satu alasan utama integrasi Pelindo I-IV itu untuk menekan biaya logistik seiring sebelumnya ada ketidakefisienan.

Hal yang melatarbelakangi pelaksanaan merger ini berkaitan dengan logistik. Biaya logistik yang ada di Indonesia sekitar 23 persen pada 2018-2019, dan kontribusinya 2,8 persen berasal dari logistik berkaitan dengan air.

“Hal tersebut Pelabuhan dan shipping lain sendiri. Memang kontribusi Pelabuhan sea cost sekitar 1,4 persen. Ini yang lebih besar dari land transportasi dan inventory,” kata dia, dilansir Merdeka.com.



Komentar
Banner
Banner