Misteri Pulau Kadap

Menyibak Pulau Kadap, 'Kembaran' Saranjana yang Penuh Kisah Mistis

Misteri Saranjana barangkali sudah jadi kisah yang akrab bagi masyarakat Kalimantan Selatan. Di samping itu, rupanya masih ada kisah Pulau Kadap

Featured-Image
Pulau Kadap yang terletak di titik tengah tiga kabupaten, Tapin, Marabahan (Barito Kuala) dan Martapura (Kabupaten Banjar). Foto: Dok. JejakRekam.

Persunting ‘Makhluk Gaib’ di Pulau Kadap

Penghuni Pulau Kadap sendiri diyakini adalah makhluk halus. Namun, bukan berbentuk hantu menyeramkan seperti yang digambarkan dalam film horor; sosok tak kasat mata di sini berupa peri dengan paras rupawan.

Keyakinan itu pula yang melandasi lahirnya legenda Datu Niang Thalib. Alkisah, orang sakti yang bermukim di hutan Hariyung Danau Belantai itu rela meninggalkan istri lagi anaknya di dunia nyata, demi mempersunting makhluk gaib di Pulau Kadap.

“Penghuninya semacam makhluk halus sejenis peri yang rata-rata ganteng dan cantik. Hingga, seorang datu yang bernama Datu Niang Thalib yang sakti mandraguna, murid mahaguru Datu Suban, tertarik untuk mengawini putri raja di sana dan rela berpindah alam, dari alam nyata ke alam gaib,” papar Humaidy.

Lantaran tak kunjung pulang, Datu Murkat, Datu Taming Karsa, Datu Karipis, Datu Ungku dan Datu Ganun pun berusaha mencari Datu Niang Thalib. Dalam pencariannya, mereka bertemu Mariyaban, yang ternyata adalah seorang lelaki tampan dan gagah perkasa.

Mengejutkannya lagi, pemuda yang ‘menyamar’ menjadi hantu itu merupakan ipar Datu Niang Thalib. Lantas, dibawalah keempat kawan sang Datu ke kerajaan gaib untuk menjumpai sosok yang mereka cari.

Mereka disambut meriah lagi penuh kehormatan oleh Datu Niang Thalib dan istri cantiknya di istana megah. Makanan juga minuman serba enak pun tak lupa disuguhkan. Ketika hendak berpamitan kembali ke alam nyata, keempat Datu itu bahkan dibekali emas, intan jumantan, dan barang mewah lainnya.

Sebelum kawan-kawannya pulang, Datu Niang Thalib berpesan kalau ada keluarga atau bubuhan Urang Banjar yang ingin berpergian ke Pulau Kadap agar membawa tali haduk. 

Barang yang terbuat dari serabut pohon aren itu merupakan pertanda bahwa pemakainya adalah keluarga Datu Niang Thalib. Dengan begitu, mereka tak bakal diganggung makhluk halus.

“Bagus lagi, sesampai di sana memanggil Datu Niang Thalib mohon permisi dan pertolongan. Insya Allah, berkat Datu Niang Thalib penguasa Pulau Kadap, perjalanan akan aman dan selamat,” tandas Humaidy.

Editor


Komentar
Banner
Banner