bakabar.com, JAKARTA – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menggelar rapat koordinas terkait evaluasi dan perbaikan prosedur pengamanan penyelenggaraan sepakbola Indonesia. Rapat yang digelar di Auditorium Wisma Menpora pada Kamis (6/10) Sore, dan tak membahas Tragedi Kanjuruhan.
Menpora Zainudin Amali menggelar rapat koordinasi yang turut mengundang stakeholder terkait, termasuk PSSI, Kepolisian, Kemendagri, Kemenkeas, BNPB, hingga empat perwakilan suporter dari Persija, Persib, Arema, dan Persebaya ini guna untuk menyelaraskan peraturan terkait pelaksanaan pertandingan sepak bola di Indonesia buntut dari Tragedi Kanjuruhan.
Dari hasil rapat koordinasi, Menpora menggaris bawahi rapat koordinasi tersebut sama sekali tidak membahas tentang perkembangan terkait Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban meninggal 131 orang itu.
“Pertama, kita tidak membahas sama sekali tentang perkembangan yang ada di Tragedi Kanjuruhan karena itu sudah ada tim yang dibentuk melalui keppres yaitu Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan,” ujar Zainudin Amali, Menpora RI.
Rapat tersebut membahas terutama terkait evaluasi menyeluruh dari penyelenggaraan kompetisi sepakbola nasional. Adapun terdapat beberapa catatan penting yang disorotin oleh Kemenpora.
“Yang kami diskusikan dan menjadi catatan kami, ialah melakukan evaluasi menyeluruh dari penyelenggaraan kompetisi sepakbola nasional,” tambahnya.
Pria kelahiran asal Gorontalo itu juga menyoroti secara serius terkait undang-undang mengenai suporter dan stadion yang menurutnya belum tersosilasi dengan baik oleh para suporter dan penonton.
“Di dalam Undang-Undang sudah mengatur hak dan kewajibannya tapi mungkin belum tersosialisasi dengan baik oleh para suporter dan penonton kita. Untuk itu, jadi tugas PSSI dan elemen-elemen yang berkaitan dalam menentukan langkah untuk sosialisasi agar tak terjadi lagi hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.
“Saya senang dapat komitmen dari para suporter terutama yang dianggap berlawanan dan dikonotasikan antara Persebaya dengan Arema, Persib dengan Persija. Semua punya tekad dan jadi bagian sepakbola,” tuturnya.
Lebih lanjut, Menpora juga menjelaskan tentang arahan Presiden Joko Widodo untuk segera melakukan audit terkait stadion-stadion yang dipakai dalam kompetisi sepakbola nasional.
“Sesuai arahan bapak Presiden, kita akan melakukan audit secara menyeluruh terhadap stadion-stadion yang digunakan klub dari Liga 1, 2, dan 3. Tapi tentu kami prioritaskan yang telah digunakan. Setelah itu diperluas ke yang belum digunakan,”
“Terutama hal-hal yang sangat serius yakni tentang pintu keluar dan masuk dan tempat-tempat lainnya yang perlu perhatian khusus,” lanjut Menpora.
Tak hanya itu, dalam rapat koordinasi tersebut Menpora juga membahas seputar standar operasional pengamanan Kesehatan.
“Jadi setiap pertandingan harus ada persyaratan minimum yang disediakan di tempat, sehingga saat insiden, penanganan bisa ada di tempat. Lalu kepada Polri juga telah diberi masukan oleh PSSI baik aturan FIFA maupun PSSI sendiri terkait pengamanan,” ungkapnya.
“Dan hal paling penting, PSSI diminta sosialisasi aturan-aturan FIFA dan PSSI kepada Pemda pemilik stadion atau terkait itu. Jadi semua akan tahu. Itu semua akan dibuat dan disosialisasikan,” tutup Menpora, menambahkan.