Musim Haji 2023

Menko PMK Imbau Jemaah Haji Jaga Kesehatan saat Beribadah

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengimbau jemaah haji untuk menjaga kesehatan saat menunaikan ibadah

Featured-Image
Menko PMK Muhadjir Effendy saat Konferensi Pers RTM Evaluasi Pelaksanaan Ibadah Haji 1444 H/2023 M yang disiarkan di YouTube Kemenko PMK, Selasa (6/6/2023). Foto: apahabar.com/Andrey

bakabar.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengimbau jemaah haji untuk menjaga kesehatan saat menunaikan ibadah di tanah suci.

Terlebih suhu di Mekkah mencapai 45 derajat celsius sehingga disarankan agar tak memaksakan diri menjalankan ibadah sunnah.

"Cuaca di Mekkah sangat panas, kemarin saya cek 45 derajat celsius, dan di Mina 42 derajat celsius, saya mengimbau jemaah jangan memaksakan diri dalam beribadah sunnah jika kondisi kesehatan tidak memungkinkan, yang terpenting ibadah wajibnya terlaksana," ujar Muhadjir saat Konferensi Pers Evaluasi Pelaksanaan Ibadah Haji 1444 H yang digelar hibrid di Kemenko PMK, Selasa (6/6).

Baca Juga: Ribuan Jemaah Haji Banjarmasin Tiba di Madinah, Waswas Suhu Panas

Muhadjir mencontohkan, para jemaah haji yang tidak kuat secara fisik, tidak memaksakan diri mengejar Arbain, yakni sholat 40 kali di Masjid Nabawi Madinah.

"Memang itu ada hadist yang mengatakan pahalanya besar, tetapi itu kan sunnah, jadi kalau itu kemudian dikejar habis-habisan seperti wajib malah tidak bagus, karena wajibnya nanti masih 25 hari lagi di Arafah yaitu wuquf, itu menurut saya lho ya," ujarnya. 

Ia juga menyarankan agar jemaah haji lebih mempersiapkan fisik untuk ibadah wuquf di Arafah. Lantaran, wuquf merupakan kewajiban haji dan memerlukan fisik yang kuat karena berada di bawah terik panas matahari.

Baca Juga: Sempat Tertunda, Jemaah Haji Kalteng Akhirnya Berangkat

"Justru yang paling penting saat wuquf, jamaah haji harus fokus di Arafah nanti, di situlah tempat yang harus berdoa, melakukan perenungan, kontemplasi, dan itu membutuhkan mental dan fisik yang bagus agar betul-betul doanya diijabahi dan ibadah-ibadah hajinya mabrur," ujarnya.

Untuk bisa menjaga kondisi jemaah saat wuquf, nantinya para jemaah lansia dan difabel akan didampingi oleh petugas haji dan tenaga medis. 

"Terutama lansia dan difabel pendamping dari petugas haji, kalau tidak ada supaya dipastikan di antara anggota kelompoknya saling membantu," ujarnya.

"Jika menemui kesulitan, segera minta bantuan petugas yang ada," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner