Gaya Hidup

Meningkat di Kaltim, Kenali 3 Cara Mencegah DBD

Selama tahun 2022 Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim mencatat sebanyak 5.500 kasus dan 39 anak di antaranya meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengeu (DBD).

Featured-Image
Selama tahun 2022 Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim mencatat sebanyak 5.500 kasus dan 39 anak di antaranya meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengeu (DBD). Foto-Net

bakabar.com, BANJARMASIN - Selama tahun 2022 Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim mencatat sebanyak 5.500 kasus dan 39 anak di antaranya meninggal dunia akibat Demam Berdarah Dengeu (DBD).

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim, Jaya Mualimin mengatakan pada tahun 2023 ini pihaknya akan terus menekan laju penyakit DBD di Kaltim. Ia meminta para orang tua juga berperan serta dalam mendeteksi dini kondisi anak-anaknya dari DBD.

“Saya ingatkan deteksi diri terhadap anak-anak sehingga bisa ditangani cepat dan bisa mengantisipasi kematian. Karena DSS atau Dengue Shock Syndrome itu sudah mengalami penurunan kesadaran, nah ini biasanya kan kurang cairan,” ujarnya seperti dilansir dari berita bakabar.com sebelumnya, Senin (2/1).

Nah, sebagai informasi bagi para orangtua untuk mencegah DBD pada anak bisa melakukan cara berikut. Dilansir dari halodoc.com ini 3 cara mencega DBD:

Cara Efektif Mencegah DBD

Tidak ada vaksin yang dapat melindungi seseorang dari DBD. Maka menghindari gigitan nyamuk aedes aegypti merupakan cara paling efektif untuk mencegahya. Dilansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI, pencegahan DBD dapat dilakukan melalui PSN 3M Plus, berikut adalah penjabarannya:

Menguras

Yang pertama dengan rutin membersihkan atau menguras berbagai tempat yang menjadi penampungan air. Contohnya seperti bak mandi, kendi, toren air, ember, dan tempat yang berpotensi menampung air lainnya.

Selain itu, dinding bak maupun tempat penampungan air lainnya juga perlu digosok, agar dapat membersihkan sekaligus membuang telur nyamuk yang menempel pada wadah air.

Ketika musim hujan sedang berlangsung, kegiatan ini perlu dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk. Sebab, nyamuk penyebab DBD dapat bertahan di tempat kering selama enam bulan lamanya.

Menutup

Lalu berikutnya dengan menutup wadah atau tempat yang berfungsi atau berpotensi menampung air. Di samping itu mengubur barang bekas di dalam tanah juga penting. Sebab, beberapa benda rongsok yang kotor berpotensi menjadi sarang nyamuk aedes aegypti.

Memanfaatkan Kembali Limbah

Selain menguras dan menutup, memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang dapat didaur ulang juga menjadi salah satu pencegahan terserangnya DBD. Selain itu, hal ini juga bermanfaat untuk memutus perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Sementara itu, yang dimaksud dengan Plus-nya pada PSN 3M Plus adalah bentuk upaya pencegahan tambahan, seperti:

Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.

Menggunakan obat anti nyamuk.

Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi.

Gotong royong membersihkan lingkungan.

Periksa tempat-tempat penampungan air.

Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup.

Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras.

Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar.

Menanam tanaman pengusir nyamuk.

Ketahui Gejala Demam Berdarah

Dari banyak kasus, demam berdarah dengue tidak menimbulkan tanda atau gejala pada tahap awal. Namun, gejala demam berdarah biasanya baru muncul dalam empat hingga tujuh hari setelah gigitan nyamuk. Berikut adalah beberapa gejala DBD:

Demam tinggi secara tiba-tiba dan bisa mencapai 40 derajat Celsius.

Sakit kepala.

Nyeri pada otot, tulang, dan sendi.

Mual.

Muntah.

Rasa sakit di belakang mata.

Pembengkakan kelenjar getah bening.

Munculnya bintik-bintik merah pada kulit sebagai gejala khas.

Umumnya demam tinggi yang melanda pengidap DBD akan turun selama beberapa waktu. Namun, demam tersebut akan kembali kambuh di masa mendatang.

Nah, kondisi tersebut yang menyebabkan DBD sering kali sulit terdeteksi karena disalahartikan sebagai penyakit lain, seperti flu atau tipes.
Itulah penjelasan mengenai beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah DBD.

Editor


Komentar
Banner
Banner