bakabar.com, BANJARMASIN – Di tengah darurat Covid-19, tak menyetop warga Banjarmasin, Abdul Khair untuk berkreatifitas, hingga lahirnya lagu berjudul #dirumahaja.
Selama mengikuti himbauan pemerintah, ia habiskan dengan mengisi beragam kesibukan positif.
Lalu beranjak dari himbauan itu, mendorong Abdul Khair menciptakan sebuah lagu.
Judulnya khas bahasa banjar, namun liriknya selaras dengan kampanye pemerintah dalam upaya pencegahan Covid-19 di seluruh tanah air.
Lagu berdurasi hampir 4 menit ini menyimpan banyak harapan dan menyentuh nurani.
"Sebenarnya tujuannya lagu #dirumahaja sederhana. Saya cuma mau memberikan alternatif untuk orang-orang bikin konten yang positif untuk didengarkan," ujar Abdul Khair, Sabtu (4/4).
Lewat lagu ini, delegasi pemuda kreatif Tokyo, Jepang 2019 tersebut, mengingatkan kembali untuk saling peduli.
Terutama mereka yang berjuang di garda depan mencegah Covid-19.
Lagu ini tidak beraransemen dangdut. Namun liriknya dibuat kocak dan menghibur.
Kendati demikian, Khair menilai wabah Covid-19 cukup serius. Karena telah menyebabkan perekonomian seluruh negara babak belur.
Tapi ia kembali mengingatkan bahwa manusia tidak hidup sendiri saja. Sehingga wajib untuk saling membantu di tengah kondisi saat ini.
"Tak seperti lagu lainnya. Lagu ini mau menyebarkan harapan bahwa semua akan baik-baik saja asal kita lewati sama sama. Bukan sendiri sendiri," terang pria kelahiran 25 tahun silam ini.
Lewat lagu ini, ia mengungkapkan bahwa virus yang menyerang lewat sistem pernafasan itu, bisa diatasi dengan terus meningkatkan imun tubuh. Utamanya dengan menjaga kesehatan.
Sebaliknya, virus Corona kemungkinan lebih berbahaya jika sakitnya diikuti penyakit bawaan. Apalagi abai soal kebersihan dan kurang memperhatikan kesehatan.
Makanya, lanjut dia dengan tindakan #dirumahaja sangat tepat untuk bisa mengurangi kecepatan penyebaran wabah virus ini.
Namun yang jadi perhatiannya soal pemberlakuan libur oleh Pemerintah. Karena kebijakan itu sangatlah berdampak kepada nasib orang yang usahanya terhenti.
Dia pun mengharapkan pemerintah lebih perhatian kepada mereka yang hanya berpegangan dari penghasilan harian.
"Harapannya pemerintah daerah bisa membijaksanai dan mau mengurus kepentingan masyarakat yang memang perlu di perhatikan lewat kebijakan otonomnya," tegas alumni pendidikan sosiologi dan antropologi FKIP ULM Banjarmasin ini.
Ia menilai virus Corona ini semakin berkembang. Bahkan kemungkinanya semakin memborong melihat arus transportasi yang sulit di cekal atau ditutup.
Namun warga wajib tenang dan tetap berpikir jernih. Menurutnya bahwa virus ini sebenarnya tidak lebih mematikan dari pada virus influenza yang selama ini selalu ada.
"Kita bisa cek data meninggal karna influenza dan corona di mana jauh lebih mematikan influenza," tandasnya.
Berikut lyric lengkap lagu #dirumahsaja :
Kita saling rasa
Takut-cemas pun sama
Tapi jangan lupa
Kita manusia
Apa istimewanya hidup?
Jika hanya sendiri?
Seolah hilang nurani
Hati tak peka lagi
Mungkin benar, hari ini kita sedang diuji
Tapi, jangan menyerah untuk saling perduli
Mungkin benar wabah ini semakin tak terkendali
Tapi jangan pernah berpikir
Tak bisa diatasi
Di rumah saja dulu…
Itu sudah membantu
Kita saling rasa
Miris-sedih pun sama
Melihat yang terpaksa
Tak bisa di rumah saja
Semua kan baik saja
Kita kembali tertawa
Asal kita bersama
Semua kan baik saja
Mungkin benar, hari ini kita sedang diuji
Tapi, jangan menyerah untuk saling perduli
Mungkin benar wabah ini semakin tak terkendali
Tapi jangan pernah berpikir
Tak bisa diatasi
Reporter: Bahaudin Qusairi
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin